Selasa 02 Sep 2014 12:30 WIB
siesta

Mahir dalam Dua Bulan

Red: operator

Tak butuh waktu lama untuk bisa berenang.

Siapa bilang belajar renang tidak bisa dilakoni ketika usia sudah melewati masa kanak-kanak? Umur bukan menjadi batasan seseorang untuk mahir berenang. "Usia berapa pun bisa untuk berlatih renang," kata pelatih renang Luh Kustini.

Selama mengajar, Luh telah mendampingi peserta kursus dengan beragam usia. Rekor tertua dipegang oleh seorang nenek berusia 62 tahun. “Beliau berhasil menguasai teknik dasar berenang meski tidak bisa digolongkan kategori mahir.”

Dari situ, Luh berkesimpulan tidak ada kata terlambat untuk belajar renang. Ketika belajar renang, orang yang belum bisa sama sekali akan diajarkan teknik mendasar terlebih dahulu. Di antaranya, teknik bernapas saat berenang, mengapung, dan meluncur. Teknik bernapas saat berenang harus dikuasai agar air tidak masuk melalui hidung. Berikutnya, peserta kursus harus bisa mengapung untuk menjaga keseimbangan tubuh saat berada di dalam air. Setelah itu, barulah mempelajari teknik meluncur. “Kedua tangan harus sejajar lurus di depan, kemudian kaki yang sejajar dengan tubuh digerakkan hingga tubuh terdorong maju.”

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Republika/Prayogi

Ratusan warga dari berbagai daerah berenang di Ancol dan bermain di sekitar Pantai Festival di kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Rabu (1/1).

Kalau teknik dasar telah dikuasai, peserta akan masuk pada tahap gaya renang. Awalnya, mereka akan diperkenalkan terlebih dahulu dengan gaya katak dan dada. Gaya bebas dan kupu-kupu akan lebih mudah dipelajari setelah mereka mampu melakukan kedua gaya mendasar tersebut.

Gaya renang juga memiliki manfaat tersendiri. Gaya bebas, contohnya, cocok untuk pengidap asma dan urat saraf terjepit. “Dengan menguasai gaya katak dan dada, otot tangan akan lebih lentur dan lebih mudah mempelajari berenang gaya bebas,” ucap Luh.

Orang dewasa yang baru belajar renang memang memiliki kesulitan tersendiri. Umumnya, badan dan otot mereka sudah tak lentur lagi sehingga sulit beradaptasi dengan gerakan di air. Kenyataan itu tidak berarti orang dewasa tidak akan bisa menguasai teknik renang. Hanya, pada umumnya mereka membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mahir. Waktu yang diperlukan seorang awam agar bisa menguasai teknik dasar berenang berkisar antara satu dan dua bulan. “Tiap orang akan menguasai teknik gaya renang dalam tempo yang berbeda,” tutur Luh yang juga berprofesi sebagai guru olahraga di salah satu sekolah dasar di Jakarta.

Ketika awal nyemplung, perenang pemula umumnya akan diajak belajar di kolam renang dengan kedalaman 120 cm. Ketinggian air yang hanya sebatas dada peserta kursus tidak akan memengaruhi pembelajaran. Biasanya, perenang awam perempuan dan laki-laki akan menunjukkan kecepatan yang berbeda dalam menguasai teknik. Lelaki cenderung lebih cepat mahir karena mampu menangkap gerakan dengan lebih cepat.

Kelak, ketika sudah mahir berenang, perenang akan menemukan tantangan yang berbeda saat mencoba berenang di laut. Tingkat kesulitannya akan lebih tinggi karena perenang harus melawan arus ombak. Air laut yang asin juga membuat beban tubuh lebih berat sehingga lebih mudah letih.

Perempuan yang ingin belajar berenang umumnya akan merasa lebih nyaman belajar dengan instruktur yang juga perempuan. Apalagi, pada tahap awal latihan, tubuh peserta kursus masih kaku. Pelatih perlu membantu melancarkan gerakan dengan memegang anggota tubuh muridnya.

Saat ini, kolam renang khusus perempuan masih tergolong banyak. Kolam renang pun menjadi tempat berlatih les privat. Ingin les privat renang? Biayanya relatif terjangkau. Untuk empat kali pertemuan dalam satu bulan di Kolam Renang Tirta Mas, Pulo Mas, Rawamangun, Jakarta Timur, contohnya, biaya kursusnya Rp 300 ribu. “Kalau ingin lebih dari waktu tersebut, cukup dikalkulasikan saja sesuai jumlah pertemuannya,” kata Luh yang mengajar di kolam renang tersebut. ed: reiny dwinanda

***

Segudang Manfaat Renang

Renang tergolong olahraga yang paling bagus ketimbang olahraga lainnya. Sebab, berenang merupakan aktivitas fisik yang paling banyak menggunakan otot-otot tubuh. Berenang juga baik untuk kesehatan organ jantung dan paru-paru dan berperan besar dalam penyembuhan nyeri punggung.

Tidak semua orang cocok untuk menekuni olahraga air ini. Mereka yang menderita osteoporosis justru lebih cocok berjalan kaki dan bersepeda ketimbang renang. Sebab, pada saat berenang, badan cenderung akan mengapung. Ketika berjalan di dalam air pun, berat badan akan menjadi lebih ringan sehingga berenang tidak akan memberi pengaruh pada perbaikan kondisinya. “Akan tetapi, berenang dapat meredakan nyeri punggung yang jamak dialami penderita osteoporosis,” kata dr Michael Triangto SpKO.

Selain itu, berenang pun dapat melatih tubuh agar tidak mudah lelah. Berenang juga disarankan bagi orang yang obesitas karena mampu membakar kalori dalam jumlah cukup besar. Setelah latihan renang seseorang akan merasakan lapar. “Untuk itu, latihan renang harus dibarengi dengan pola makan teratur,” ujar dokter yang berpraktik di Klinik Slim+Health.

Perempuan yang sedang hamil pada dasarnya boleh berenang selama tak berdampak negatif pada janinnya. Akan tetapi, ibu hamil tidak boleh terlalu banyak melakukan gerakan renang. Berenanglah secukupnya saja, tanpa memforsir tubuh. Sementara itu, perempuan yang sedang haid juga tidak masalah apabila ingin berenang. “Syaratnya, ia tidak sedang dalam kondisi nyeri haid atau sedang mengeluarkan darah yang cukup banyak,” papar Michael.

Kapan waktu yang tepat untuk belajar renang? Sesungguhnya, tidak ada patokan usia untuk mulai belajar renang. Michael bahkan merekomendasikannya pada anak untuk berenang sedini mungkin, tentu saja dengan tahapan yang berbeda. Bayi tentunya berenang tidak untuk berolahraga, tetapi sebatas untuk memberikan stimulasi dan mengajaknya menikmati kegiatan menyenangkan. Kelak, ketika anak sudah berusia enam tahun, ia akan mampu menangkap materi dasar teknik berenang.

***

Siap Masuk Kolam

Berenang dapat membantu seseorang menurunkan berat badannya, menguatkan otot, dan memperbaiki cardiorespiratory dengan cara yang menyenangkan. Tiap kolang renang umum biasanya menawarkan program kursus renang untuk beragam usia, baik secara privat maupun berkelompok. Banyak pula yang berani menawarkan program mahir berenang dalam dua bulan dengan jaminan uang kembali.

Pada tahap awal, Anda akan dipandu untuk mengatasi rasa takut. Ketakutan dan ketegangan akan membuat tubuh menjadi kaku. Orang cenderung menekuk kepala dan bahunya saat merasa takut, menggelung tubuhnya seperti posisi janin. Ini reaksi natural terhadap rasa takut. Orang juga kerap takut hingga panik ketika kakinya tak bisa menjejak di dasar kolam. “Untuk membantu mengatasi rasa takutnya, saya akan meminta peserta merebahkan badan dalam posisi tengkurap di permukaan air, lalu saya pegang tangannya dan menariknya perlahan di air,” kata pelatih renang Jane Greene Pettersson, seperti dikutip The Guardian.

Ingin tahu kunci sukses belajar renang? Berikut tips dari livingstrong.com.

* Temukan kenyamanan

Akrabkan diri dengan kolam renang dengan berjalan di air setinggi dada. Kenali bagaimana rasanya bergerak di air dan pertahankan keseimbangan Anda. Lantas, coba rendam wajah dan seluruh tubuh Anda. Berpeganganlah ke tepi kolam atau teman Anda, lalu mulailah mendengung, tiup udara keluar lewat hidung. Biarkan hidung terendam air ketika mendengung, tiupkan gelembung di permukaan. Lakukan hal yang sama dengan wajah terendam. Berikutnya, cari pegangan, lalu ambil napas dan tahan sejenak sambil merendam tubuh. Lakukan secara cepat sebanyak 10 kali.

* Mengambang dan menggerakkan kaki

Cobalah mengambang dalam posisi tengkurap sambil berpegangan. Minta kawan untuk menopang pinggul selagi Anda mengangkat kaki dari dasar kolam untuk merentangkannya. Dalam posisi ini, latih wajah untuk terbiasa terendam.

Berikutnya, tambahkan gerakan menendang. Kalau perlu, tempatkan pengapung di bawah pinggul untuk membantu menopang badan di air. Tahap selanjutnya, mengambang dalam posisi telentang dengan bantuan papan renang (kickboard). Teman juga dapat menolong memegangkan bahu Anda. Kendurkan otot leher dan lihatlah ke atas, tekuk sedikit punggung bawah. Tekuk kaki sedikit saja. Begitu terasa nyaman, minta teman untuk melepas pegangannya pada bahu Anda.

Setelah menguasai tahap tersebut, coba mengapung tengkurap dengan tangan merentang memegang kickboard, lantas tambahkan gerakan menendang air. Rendam wajah di air dan tiupkan gelembung. Putar kepala ke samping untuk mengambil napas.

* Gerakan lengan

Berpeganganlah pada tepi kolam dan mulai tendang air. Perlahan, coba berpegangan dengan satu tangan. Tangan yang lain membentuk lingkaran besar dari dalam dan keluar air. Setelah membentuk rotasi penuh, ulangi gerakan dengan tangan yang berbeda. Lanjutkan dengan merangkak ke depan. Anda dapat menggunakan papan renang untuk mendorong diri di air. Kalau sudah bisa, lakukan tanpa alat bantu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement