Pengidap kista ovarium dan fibroid (tumor jinak/miom dalam rahim) terkadang harus berkali-kali melalui tindakan operasi lantaran masih ada yang tersisa. Teknik operasi konvensional berulang pun menghasilkan jaringan parut padar maupun distorsi anatomi.
Seiring dengan adanya perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran, operasi sayatan tunggal kini merupakan pilihan terbaru bagi perempuan yang sedang mempertimbangkan prosedur ginekologi mereka. "Prosedur ini sangat sukses dengan pemulihan lebih cepat dan bekas luka yang hampir tidak terlihat," ujar ginekolog dari Parkway Gynaecology Screening and Treatment Centre dr Anthony Siow.
Operasi sayatan tunggal, menurutnya, baik untuk pasien yang tidak memiliki banyak operasi perut sebelumnya atau tidak memiliki penyakit parah.
Fibroid dan kista merupakan masalah ginekologis yang paling umum terjadi pada perempuan dan mengganggu pada usia subur. Fibroid yang besar dapat memblokir tuba fallopi dan mencegah pembuahan sel telur hingga rongga rahim.
Fibroid juga dapat tumbuh selama kehamilan dan menyebabkan komplikasi. Tergantung pada lokasi mereka di dalam rahim, beberapa dapat menyebabkan masalah kencing, aliran berat selama periode menstruasi atau nyeri di dubur dan punggung bawah. Sedangkan, kista ovarium merupakan kantung berisi cairan pada satu atau kedua ovarium. Sebagian besar kista ovarium bersifat alami dan mereka biasanya hilang dalam dua sampai tiga bulan.
Yang mengkhawatirkan, kata dokter ini, adalah kista yang menetap dan tumbuh yang dapat menyebabkan nyeri, memengaruhi ovulasi dan menstruasi, dan dalam beberapa kasus dapat menjadi kanker. Kista ovarium jauh lebih besar dan dapat menghambat saluran kemih hingga menyebabkan pembengkakan ginjal.
Kadang-kadang, kista dapat menyebabkan ovarium terpelintir dan mengakibatkan rasa sakit karena pasokan darah ke ovarium terputus. "Ketika fibroid dan kista ovarium menjadi gejala, atau ketika kista ovarium terdeteksi, yang dianjurkan adalah pembedahan," ulas Siow. Kebanyakan fibroid dan kista ovarium dapat dihilangkan dengan operasi laparoskopi, suatu bentuk operasi minimal invasif yang membutuhkan tiga sampai empat sayatan kecil.
Operasi yang kerap disebut single-port surgery adalah bentuk terkini dari operasi laparoskopi lubang kunci (laparoscopic keyhole surgery). Sayatannya hanya berukuran dua cm di pusar. Peralatannya material kuat dan tiga instrumen bedah (kamera high-definition, dissector laparoskopi, dan jaringan sealer/cutter) dimasukkan ke perut pada pusar sayatan. Hal ini memungkinkan dokter untuk melakukan prosedur pembedahan dengan ketelitian yang maksimum dan minimum trauma pada jaringan perut sekitarnya.
Operasi sayatan tunggal dilakukan dengan anestesi umum. Operasi butuh waktu sekitar dua jam, bergantung dari kompleksitas dan ukuran fibroid maupun kista. Untuk kasus yang lebih ringan, hanya dibutuhkan waktu satu jam, pasien dapat kembali ke rumah pada hari yang sama. rep:indah wulandari ed:khoirul azwar