Rabu 10 Apr 2013 01:00 WIB
Konvensi Partai Demokrat

Marzuki Siap Maju Konvensi Capres

Marzuki Alie
Foto: Antara/Reno Esnir
Marzuki Alie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Marzuki Alie siap maju sebagai calon presiden (capres) dari Partai Demokrat. Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu mengaku tak gentar bersaing dengan calon lain dalam konvensi capres.

Marzuki menilai konvensi merupakan ruang yang tepat untuk menyampaikan gagasan mengatasi permasalahan bangsa. Saat ditanya mengenai misinya maju dalam konvensi , Marzuki pun menjawab, “Saya ingin menyampaikan ide saya. Menawarkan solusi bagi masalah bangsa,” kata Marzuki kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (9/4).

Semua orang yang memiliki gagasan memajukan bangsa, kata dia, layak diberi kesempatan untuk maju sebagai kandidat capres. Marzuki mengaku tidak mempersoalkan apakah nantinya dia akan dipilih sebagai capres atau tidak. Yang terpenting, gagasannya bisa diserap peserta konvensi. “Andai tidak ikut kompetisi (pemilihan presiden) paling tidak ide kita ditangkap,” ujarnya.

Marzuki menampik niatnya maju dalam bursa konvensi karena mengincar jabatan. Kalaupun ada calon lain yang lebih potensial maju sebagai capres, Marzuki menyilakan dengan tangan terbuka.

Menurutnya, yang terpenting sekarang adalah Demokrat menjaring sebanyak-banyaknya tokoh potensial. Ini demi mendapat rumusan terbaik soal mengatasi masalah bangsa ke depan.

Mengenai tingkat penerimaan masyarakat atas hasil konvensi capres Demokrat kelak, Marzuki mengaku optimistis. Menurutnya, jabatan presiden berada sepenuhnya pada kehendak rakyat. Sedangkan sebagai pribadi, Marzuki siap maju jika rakyat menghendaki. 

Nantinya, kandidat capres dan cawapres dalam konvensi Demokrat akan ditentukan majelis tinggi. Dia berharap konvensi mampu menjaring pemimpin yang dikehendaki. Pemimpin yang mengetahui betul persoalan rakyat dan cara mengatasinya.

Dalam konteks kepentingan luar negeri, pemimpin Indonesia mendatang, kata Marzuki, mesti memiliki kemampuan diplomasi internasional.

Dia berharap dengan konvensi Demokrat, perpolitikan Indonesia bisa menemukan figur capres alternatif. “Jangan seperti sekarang capresnya 4L. Loe lagi loe lagi,” kata Marzuki.

Marzuki mengungkapkan, ada tokoh muda yang memiliki potensi maju sebagai capres. Misalnya, politisi PDI Perjuangan Pramono Anung, Priyo Budi Santoso dari Golkar, dan Irman Gusman yang saat ini menjabat Ketua DPD RI.

Marzuki mengatakan tokoh-tokoh tersebut harus diberi kesempatan menyampaikan gagasan dan pemikirannya soal bangsa. “Kalau tidak pernah didengar, bagaimana rakyat tahu,” ujarnya.

Terkait mekanisme penetapan capres dan cawapres dalam konvensi Demokrat, Marzuki sepakat bahwa hal itu sebaiknya diserahkan sepenuhnya kepada rakyat. Kandidat capres dan cawapres Demokrat akan diuji tingkat elektabilitasnya lewat lembaga survei. “Yang elektabilitasnya meyakinkan, kita dukung,” katanya.

Ketua Dewan Pertimbangan PDI Perjuangan Taufiq Kiemas memuji langkah konvensi Partai Demokrat. “Keputusan itu (konvensi) benar Pak SBY,” kata Taufiq.

Konvensi, dia melanjutkan, merupakan jalan demokratis yang bisa memberi solusi. Lewat konvensi, capres alternatif bakal bermunculan. “Konvensi kemungkinan memunculkan anak-anak muda,” ujar Taufiq.

Taufiq mencoba memahami jalan pemikiran SBY. Menurutnya, SBY saat ini tengah membuka berbagai kemungkinan bagi calon pemimpin potensial untuk lebih dikenal publik. SBY tidak mau terjebak pada paradigma bahwa capres mesti dari kalangan militer. “Konvensi akan menarik minat supaya yang muda mau. Karena, presiden tidak harus militer. Anak muda dan sipil pun bisa,” katanya.

Di sisi lain, Taufiq pun berharap PDI Perjuangan bisa memunculkan capres muda. Sebab, PDI Perjuangan memiliki kader-kader muda yang baik dan potensial untuk dijadikan sebagai pemimpin. “Kader PDI Perjuangan banyak yang baik dan bagus-bagus,” ujarnya.

Konvensi capres Partai Demokrat akan berlangsung terbuka bagi kader partai lain. Masyarakat bisa ikut ambil bagian dalam memilih kandidat capres yang diusung Demokrat pada 2014. Konvensi juga membuka diri bagi tokoh nonpartai. “Terbuka bukan saja dalam proses penjaringan dan pemilihan, tetapi juga terbuka dalam arti kandidat presiden dan wapres bisa juga dari luar partai,” kata Ketua DPP Partai Demokrat Didi Irawadi.

Usul konvensi sendiri diucapkan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurut Didi, mekanisme konvensi capres akan menjadi bukti bahwa Demokrat adalah partai demokratis. “Sebagai kader saya menyambut baik,” ujarnya.

Saat ini, banyak partai terbelenggu menentukan capres. Hal itu dipandang Didi karena partai masih mengandalkan figur lama untuk digadang sebagai pemimpin. Padahal kebanyakan figur lama itu belum memiliki prestasi yang jelas. Mereka, kata Didi, hanya mengandalkan kekuatan modal dan media untuk bisa dikenal publik.

Dengan Demokrat melaksanakan konvensi, diharapkan partai lain juga berlomba memilih calon alternatif. Jika hal itu terjadi, Didi optimistis Indonesia ke depan akan semakin baik.

Pengamat Politik Charta Politika Arya Fernandes menilai konvensi capres yang akan dilakukan Partai Demokrat tidak akan berdampak signifikan terhadap suara Demokrat di Pemilu 2014. Hal ini karena isu konvensi tidak termasuk sebagai isu utama yang dibutuhkan rakyat. “Bahwa, isu konvensi akan mengundang perhatian publik, iya. Tetapi efek elektoralnya tidak besar,” kata Arya ketika dihubungi Republika.

Arya menyatakan peningkatan elektoral Partai Demokrat hanya bisa dilakukan dengan mengubah persepsi publik. Saat ini, publik mempersepsikan Demokrat sebagai partai yang kadernya kerap terjerat masalah hukum. Dia menyarankan Demokrat lebih responsif terhadap isu-isu yang berkaitan dengan kepentingan publik.

Menyoal konvensi capres yang terbuka bagi kader nonpartai, Arya menyatakan calon nonkader tidak akan mudah melenggang sebagai capres. Pasalnya, hal itu akan menciptakan resistensi dari internal kader. Para kader bisa saja membuat konvensi berjalan deadlock karena menilai kandidat capres yang ada tidak memenuhi syarat.  “Selanjutnya, akan ada migrasi dukungan elite partai ke kandidat lain atau kader membangkang dari putusan partai,” kata Arya.

Walau begitu, Arya pun menyatakan konvensi bisa memberi citra positif bagi Demokrat sebagai partai demokratis. n muhammad akbar wijaya ed: abdullah sammy

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement