Kamis 11 Apr 2013 08:04 WIB
Legislator

Legislator Lama Diandalkan

Sidang paripurna DPR-RI (Ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA
Sidang paripurna DPR-RI (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai politik masih mempersiapkan diri menyusun daftar caleg sementara (DCS) terlepas waktu pendaftaran yang sudah mulai berjalan. Kebanyakan partai masih mengandalkan politisi mereka di DPR dan DPRD sebagai kekuatan pendulang suara.

“Kami memprioritaskan mereka yang sudah menjadi anggota DPR,” kata Wakil Ketua Penjaringan Caleg DPR Partai Demokrat Agus Hermanto kepada Republika, Rabu (10/4). Agus mengatakan politisi yang duduk di DPR memiliki peluang terpilih lebih tinggi.

Sebabnya mereka sudah memiliki basis suara yang nyata dalam pemilu sebelumnya. Mereka juga memiliki konstituen yang sudah dibina selama bertahun-tahun. Sehingga, loyalitas konstituen lebih terjamin. “Kemungkinan menang lebih besar,” ujarnya.

Agus menampik, Demokrat disebut lebih menganakemaskan caleg asal DPR. Dia beralasan  politisi di DPR lebih loyal terhadap partai. Indikatornya, mereka sudah bekerja penuh menjalankan program-program partai di parlemen.

Menyeleksi DCS di tingkat DPR bukan pekerjaan mudah. Butuh ketelitian dan penilaian yang ketat. Agus menyatakan, saat ini partainya tengah memasuki tahap finalisasi seleksi DCS. Dia mengaku kandidat caleg yang mendaftar untuk kursi DPR tiga kali lipat lebih banyak dari yang dibutuhkan. “Sudah terjaring sebanyak 1.400 dari 560 yang dibutuhkan” ujarnya.

Partai Hanura punya strategi serupa dengan Demokrat. Hanura mengandalkan politisi mereka di DPRD kota dan provinsi dalam DCS. Politisi DPRD sengaja dipilih karena memiliki hubungan yang lebih dekat dengan masyarakat. Selain itu, Hanura juga mengandalkan politisi mereka yang sudah menjadi anggota DPR. “Kekuatan kita di daerah besar,” kata Ketua DPP Hanura Saleh Husin.

Wajah-wajah baru ikut menghiasi daftar caleg Hanura.  Mereka berasal dari gerbong yang dibawa Harry Tanoesudibyo dan sejumlah politisi senior partai lain yang berpindah ke Hanura.

Saleh menyatakan saat ini DPP Hanura telah menerima 1.600 pendaftar caleg DPR. Mereka berasal dari berbagai kalangan: artis, aktivis, pengusaha, dan birokrat. “Kami mengambil rombongan Harry, Lily Wahid, dan Pak Yusuf Supendi,” ujarnya.

Saleh menyatakan Hanura telah merampungkan DCS. Namun, Hanura baru akan menyerahkan DCS ke KPU pada masa akhir batas waktu.

Alasan Saleh, untuk menjaga berbagai kemungkinan yang bisa saja terjadi. Apa kemungkinan itu, dia enggan menjelaskan. “Kami punya hitungan sendiri. Sambil memperhatikan berkas yang kurang,” katanya.

Pengamat politik The Indonesia Institute Hanta Yunda mengatakan, partai politik mesti menggunakan parameter yang jelas dalam memilih caleg. Partai politik jangan terjebak hanya pada kekuatan popularitas dan modal yang dimiliki para caleg. “Proses seleksi caleg harus jelas,” ujarnya.

Hanta mengatakan, integritas dan kapabilitas harus menjadi parameter utama. Integritas akan berpengaruh bagi citra DPR di masa mendatang.

Menurut Hanta, sukar mengharapkan parlemen yang lebih baik jika muka-muka lama terus dicalonkan. Parameternya, kinerja parlemen periode ini yang menurutnya tak membanggakan. “Kalau masih wajah lama sulit mengharapkan wajah DPR lebih baik,” kata dia.

Menteri nyaleg

Sementara itu, sejumlah anggota Kabinet Indonesia Bersatu II menegaskan keinginan mereka mencalonkan diri. “Menteri nyaleg itu tidak melanggar undang-undang,” kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar di Kompleks Parlemen Senayan, kemarin.

Terkait banyaknya menteri yang mencalonkan diri sebagai anggota legislatif, Muhaimin mengatakan hal itu urusan masing-masing. “Mengapa saya yang ditanya,” ujar dia.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengakui dia akan maju menjadi calon anggota legislatif pada Pemilu 2014. Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat itu menjamin dia tidak akan memanfaatkan jabatannya untuk mempermulus jalannya pada pemilu legislatif nanti.

"Saya beli tiket sendiri dan saya punya komitmen sebagai menteri," kata Jero. Ia meyakini, kendati maju pada pemilu legislatif, jabatan publik yang diembannya tidak terganggu.

Karena itu, dia menilai menteri yang maju menjadi caleg tidak perlu ditanggapi negatif. Sebab, memang tidak ada larangan menteri menjadi caleg.

Menteri-menteri juga mengetahui wewenang, kewajiban, dan kapasitas masing-masing. Sehingga, bisa mengatur dengan bijaksana posisi sebagai pejabat publik dan aktivitas politiknya.

Selain Jero, tiga orang menteri dari Partai Demokrat juga maju menjadi caleg pada pileg 2014 ini. Di antaranya, Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan, Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, serta Menteri Hukum dan HAM Amir Sjamsudin. n m akbar wijaya/dyah ratna meta novia/esthi maharani/c51 ed: fitriyan zamzami

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement