Rabu 29 May 2013 01:31 WIB
Rakyat Palestina

The Rocket: Satukan Palestina dari Panggung 'Arab Idol'

Warga Palestina masih mengelu-elukan Yasser Arafat dalam perayaan milad PLO
Foto: www.aljazeera.com
Warga Palestina masih mengelu-elukan Yasser Arafat dalam perayaan milad PLO

REPUBLIKA.CO.ID,  Rakyat Palestina punya idola baru. Siapa dia? Yang jelas, bukan petinggi Hamas atau Fatah. Bukan pula pejuang yang baru saja diringkus tentara Israel.  Idola baru itu adalah seorang pemuda berusia 22 tahun asal Gaza. Dianugerahi Tuhan pita suara yang mampu mengeluarkan suara merdu, pemuda tampan ini pun berhasil lolos ke final kontes menyanyi “Arab Idol”. 

Mohammed Assaf, demikian nama pemuda itu. Ia yang juga punya nama beken the Rocket sukses mencuri perhatian pemirsa televisi di seantero tanah Arab dengan lagu-lagu romantis yang disenandungkannya.

Salah seorang teman Assaf, Ala'a Nabrees, mengatakan, kesuksesan Assaf di “Arab Idol” menunjukkan bahwa warga Gaza sebenarnya adalah orang-orang yang normal, baik, dan bertalenta. “Gaza bukanlah tempat tinggal para teroris dan penjahat,”  kata Ala'a seperti dikutip the Washington Post. “Dia (Assaf) adalah mimpi warga Palestina,” sambung dia.

Saat ini, Assaf benar-benar digilai warga Palestina. Terlebih, ia kerap tampil dengan kafaye, kain bermotif khas yang merupakan simbol harga diri dan perlawanan Palestina. Maka, tak heran jika kini Assaf bukan sekadar idola baru, tapi telah mencuat menjadi sosok pemersatu bangsa Palestina. “Suatu hal yang tak pernah bisa dilakukan para politikus Palestina,” ujar Ahmad Awwad, salah satu teman Assaf di Universitas Palestina.

Awwad benar. Palestina memang kini terbelah menjadi dua kelompok besar. Ada faksi Hamas yang menguasai Gaza serta faksi Fatah yang berkuasa di Tepi Barat. Namun, Assaf bisa menyatukan kedua wilayah utama di Palestina itu. Lihat saja, selama dua jam, tiap Jumat malam dan Sabtu malam, jalan-jalan di Gaza dan Tepi Barat mendadak sepi. Saat itulah, warga Gaza dan Tepi Barat bersatu menonton idola baru mereka, Assaf, memperdengarkan suara merdunya di ajang “Arab Idol”.

Di atas panggung “Arab Idol”, Assaf memang lebih suka menyenandungkan nada-nada  romantis. Namun, ketika diwawancarai wartawan, tampak jelas semangat nasionalismenya. Ia, misalnya, kerap menyatakan penentangannya terhadap pendudukan Israel di Tepi Barat. Ia juga sangat prihatin dengan kondisi Jalur Gaza yang kerap menjadi sasaran tembak rudal-rudal Zionis.

Mantan perdana menteri Palestina Salam Fayyad lewat akun Facebook-nya mengatakan, Assaf sangat layak mewakili Palestina. Sementara, Noora Ouri, warga Palestina yang tinggal di Ramallah, berujar, “Dia adalah suara Gaza dan seluruh Palestina.”

Bagi Assaf, butuh usaha sangat keras untuk menjadi kontestan “Arab Idol”. Ketika hendak mendaftar audisi, ia harus melintasi perbatasan Mesir. Bahkan, sempat ditangkap polisi Mesir karena memanjat tembok pembatas Gaza-Mesir. “Polisi menahan dia, namun dia menyanyi di hadapan polisi. Mereka akhirnya mengizinkan Assaf ikut audisi,” tutur ibunda Assaf. n ichsan emrald alamsyah ed: wachidah handasah

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement