REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) optimistis sebanyak 100 ribu peserta bakal menghadiri Muktamar Khilafah 2013 yang akan digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Ahad (2/6).“Persiapan sudah rampung, tinggal persiapan akhir, yakni gladi bersih,” kata Mujianto dari DPP HTI kepada Republika, Sabtu (1/6).
Redaktur Pelaksana Tabloid Media Umat itu berharap, acara ini menjadi sarana edukasi tentang khilafah. “Kami harap, umat Muslim memahami hakikat perubahan. Kapitalisme, liberalisme, termasuk demokrasi tidak bisa menjawab permasalahan dunia saat ini,” kata Mujianto.
Sejumlah tokoh HTI diagendakan akan menyampaikan orasi mengenai arah perubahan dunia. “Tidak ada agenda khusus terkait pemilu 2014, tapi akan ada orasi tentang kerusakan demokrasi,” kata Mujianto. Acara muktamar tak hanya berisi orasi. Selain itu, akan ada aksi teatrikal yang semua ditampilkan para anggota HTI.
Agar semua berjalan lancar, HTI sudah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk mengamankan muktamar hari ini. “Hari ini (kemarin-Red) Ditlantas Polda Metro sudah mengumumkan pengalihan arus di sekitar GBK. Sehingga, masyarakat tidak terganggu,” kata Mujianto.
Muktamar bukanlah kegiatan yang berdiri sendiri. Sebagai tindak lanjut, kata Mujianto, HTI akan melakukan pembinaan keislaman komprehensif yang bersifat umum dan khusus. Pembinaan ini nantinya akan dilakukan di tiap daerah bagi semua kalangan masyarakat.
Dalam muktamar hari ini, HTI mengundang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Pangdam Jaya, pejabat di wilayah DKI Jakarta, serta berbagai ormas Islam.
Muktamar bertajuk “Perubahan Besar Dunia Menuju Khilafah” itu merupakan puncak rangkaian acara muktamar HTI yang digelar di 31 kota di Indonesia sejak Mei. n c20 ed: nina chairani
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.