Senin 24 Jun 2013 08:13 WIB
Harga Sembako

Harga Bahan Pokok Naik

Sembako di pasar
Foto: Prayogi/Republika
Sembako di pasar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) Indonesia mengakui terjadi kenaikan harga bahan-bahan pokok pascadinaikkannya harga bahan bakar minyak (BBM) pada Sabtu (22/6).

Menurut Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kemendag Indonesia Srie Agustina, pascadiumumkannya kenaikan harga BBM, harga kebutuhan pokok memang mengalami kenaikan, namun kisarannya hanya antara Rp 500 dan Rp 2.000 per kilogram (kg). “Kami berharap harga (bahan pokok) tidak naik lagi menjelang masuknya bulan Ramadhan pada Juli 2013,” katanya, Ahad (23/6).

Srie mengaku, pada Kamis (20/6), telah mengusulkan kepada Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan melalui surat No 243/PDN/SD/6/2013 untuk memprioritaskan secara kontinu kebutuhan pokok strategis selama bulan puasa dan Lebaran 2013, terutama pada H-4 sampai H+1 Lebaran, untuk komoditas beras, gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, daging sapi, daging ayam, telur ayam, cabai, bawang, susu, air minum atau air minum mineral dalam kemasan, BBM, bahan bakar gas (BBG), pupuk, dan ternak.

Data Kemendag Indonesia menyebutkan, volume pasokan sejumlah bahan kebutuhan pokok saat ini telah meningkat hingga 300 persen di atas normal. Peningkatan pasokan, terutama untuk jenis makanan dan minuman olahan serta pakaian. Saat ini, sebagian besar stok barang-barang kebutuhan tersebut sudah berada di lini empat, yaitu distributor, satu tingkat sebelum pedagang eceran.

Ketua Federasi Perunggasan Indonesia Don P Utoyo mengatakan, harga telur dan daging ayam biasanya naik teratur mulai Ramadhan. Saat ini, harga telur ayam mencapai Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu per kilogram (kg). Sedangkan, harga daging ayam mencapai Rp 28 ribu hingga Rp 30 ribu per kg.

Kenaikan harga cukup drastis diperkirakan terjadi pada saat H-7 sampai dengan H-1 sebelum Lebaran. Peningkatan harga diprediksi mencapai 10 hingga 15 persen. Harga daging ayam pun bisa melompat mencapai Rp 33 ribu hingga 35 ribu per kg. Peternak, menurutnya, berharap banyak dengan kenaikan ini karena telah lama harga daging dan telur ayam statis.

Menteri Pertanian (Mentan) Suswono mengatakan, kenaikan harga telur dan unggas menguntungkan peternak. Selama enam bulan terakhir, peternak terpuruk karena harga ayam dan telur yang minim. “Enam bulan yang lalu, peternak menangis karena harganya jatuh,” ujarnya.

Peternak unggas, menurutnya, punya peluang mendapatkan harga bagus untuk saat ini. Apalagi, harga daging sapi sedang tinggi-tingginya. Ia pun berharap, dengan harga yang berlaku saat ini, bisa membuat peternak ayam sejahtera.

PT Supra Boga Lestari Tbk mengaku telah menaikkan harga lebih dulu sebelum adanya keputusan pemerintah terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Direktur Utama Supra Boga mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi ketidakpastian kenaikan harga BBM bersubsidi. “Harga barang sudah naik lebih dulu pada awal tahun,” kata Nugroho, akhir pekan lalu.

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan, harga barang diperkirakan akan mengalami kenaikan seiring dengan kenaikan harga BBM bersubsidi. Namun, ia menjanjikan kenaikan harga barang hanya lima persen. “Paling kenaikan harga cuma lima persen,” kata Sofjan.

Dewan Hortikultura Nasional Benny Kusbini mengingatkan pemerintah agar memantau pasokan cabai. Akibat anomali cuaca, terjadi gagal panen cabai di sejumlah daerah. Produksi cabai nasional diperkirakan menurun sampai dengan 40 persen. “Ada penurunan akibat gagal panen dan kerusakan kebun,” ujarnya, Ahad (23/6). n rr laeny sulistyawati/meiliani fauziah/friska yolandha ed: irwan kelana

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement