REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU - Kepolisian Daerah Provinsi Riau mengimbau masyarakat untuk mewaspadai peredaran uang palsu menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun ini. Peredaran uang palsu ini diperkirakan meningkat menjelang Lebaran. “Biasanya, saat bulan puasa, terlebih jelang Lebaran, peredaran uang palsu marak. Masyarakat sebaiknya mewaspadainya,” kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Hermansyah, di Pekanbaru, Rabu (17/7).
Sebelumnya, sepanjang Januari hingga April 2013, Bank Indonesia menemukan sekitar 144 lembar uang palsu. Uang tersebut berbentuk pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu dengan nilai nominal keseluruhan Rp 11.470.000.
Temuan ratusan lembar uang palsu itu merupakan sortiran uang yang masuk dari sejumlah bank yang melakukan penukaran uang ke kantor Bank Indonesia maupun yang langsung disampaikan ke Bank Indonesia Perwakilan Riau. Untuk saat ini, sebaiknya masyarakat lebih mewaspadai lagi maraknya peredaran uang palsu, mengingat tingkat kebutuhan ekonomi masyarakat yang meningkat menjelang Lebaran. “Salah satu kiatnya adalah dengan melakukan pengecekan dengan sangat teliti terhadap lembaran uang yang diterima dengan meraba, menerawang, dan melakukan penyamaan dengan uang jenis sama,” katanya.
Kalau ternyata uang tersebut palsu atau mencurigakan, demikian kata Hermansyah, maka sebaiknya penemunya itu melaporkannya ke pihak kepolisian terdekat untuk ditindaklanjuti. Pelaku, pembuat, dan pemilik uang palsu akan dipidanakan sesuai dengan aturan undang-undang yang berlaku.
Hermansyah mengatakan, setiap pemilik toko atau swalayan juga diharapkan mampu untuk bekerja sama dengan memberikan informasi-informasi ke aparat berwajib jika menemukan hl-hal mencurigakan saat bertransaksi. “Peredaran uang palsu bisa dilakukan oleh para pelakunya dengan tidak disadari, bisa saja masuk ke swalayan-swalayan besar, atau justru warung-warung kecil. Jadi, sebaiknya waspadalah agar tidak menjadi korbannya,” kata Hermansyah. n antara ed: muhammad hafil
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.