Senin 02 Sep 2013 08:47 WIB

Radiasi Nuklir Jepang dalam Level Mematikan

Red: Zaky Al Hamzah
Reaktor Nuklir di Fukushima, Jepang
Foto: AP
Reaktor Nuklir di Fukushima, Jepang

REPUBLIKA.CO.ID, FUKUSHIMA — Dampak radiasi di fasilitas nuklir Fukushima, Jepang, kian mengkhawatirkan. Peningkatan radiasi dekat tangki yang terkontaminasi air radioaktif  telah mencapai 18 kali lipat. Operator Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima, Tokyo Electric Power Co, (Tepco), mengatakan, radiasi dengan kecepatan paparan 1.800 millisievert per jam telah ditemukan di dekat bagian bawah salah satu tangki, Sabtu (31/8). Tingkatan 1.800 millisievert per jam terbilang cukup mematikan karena mampu membunuh orang yang terkena radiasi itu hanya dalam waktu empat jam.

Padahal, pada 22 Agustus, alat pengukur mengungkapkan tingkatan radiasi di tank yang sama baru sebesar 100 millisievert. Millisievert adalah satuan paparan radioaktif yang diterima manusia. Otoritas nuklir setempat menentukan tingkat berbahaya paparan radio aktif dalam benda cair dalam ambang batas 50 millisevert.

Menurut Juru bicara Tepco, tingginya tingkat radiasi tak terlepas dari peralatan baru yang digunakan. Peralatan anyar ini mampu mengukur radiasi hingga 10.000 millisievert. Sementara, yang sebelumnya hanya 100 millisievert.

Pada 20 Agustus, tangki bermasalah itu mengalami kebocoran. Tepco mengungkapkan, 300 ton air radioaktif telah bocor dari salah satu tangki. Di fasilitas nuklir tersebut terdapat ratusan tangki penyimpanan air radioaktif nuklir.