REPUBLIKA.CO.ID, Dua tim paling fenomenal di Seri A Liga Italia akhirnya akan saling berhadapan di laga perdana tahun 2014. Juventus dan AS Roma telah mengukir sejumlah rekor sepanjang 2013 lalu. Laga di Juventus Stadium, Senin (6/1), akan menjadi penentu kelanjutan catatan impresif masing-masing.
Allenatore Juventus Antonio Conte mengungkapkan, sepanjang momen pergantian tahun ini skuatnya masih dibayangi kekecewaan usai tersingkir dari Liga Champions. Menghadapi Roma, ia mewanti-wanti anak-anak asuhnya agar segera bangkit dari mimpi buruk.
“Kami masih kecewa. Tapi, kami kini punya tiga target, scudetto, Coppa Italia, dan Liga Eropa,” kata Conte tengah pekan ini, seperti dilansir laman ESPN.
Conte mengatakan, pertandingan kontra Roma adalah salah satu laga paling krusial dalam ambisi La Vecchia Signora mempertahankan gelar scudetto Seri A. Tak hanya itu, laga kontra Roma juga bisa menjadi sejarah. Jika menang, Juventus akan mencatatkan 10 kemenangan beruntun di Seri A, menyamai rekor yang tak terpatahkan sejak 1932.
Secara teknis, Conte bisa bernapas lega dengan kembalinya Carlos Tevez ke kamp latihan tepat waktu. Striker asal Argentina itu sempat meminta perpanjangan masa libur karena masalah keluarga. Namun, pada latihan perdana tengah pekan ini, Tevez sudah terlihat bergabung bersama rekan-rekannya di Juventus Center.
Kehadiran Tevez sangat dibutuhkan Conte untuk menembus kokohnya benteng pertahanan Roma. Sejauh ini, Roma masih tercatat memiliki pertahanan terbaik di Eropa dengan hanya kebobolan tujuh gol dari 17 laga. Conte bisa berharap ketajaman Tevez yang membukukan empat gol dalam dua laga terakhir bisa berlanjut di hadapan pasukan Gialorossi.
Lawatan ke Juventus juga akan menjadi laga bersejarah bagi Roma. Bersama Bayern Muenchen, Roma merupakan satu-satunya tim di liga-liga utama Eropa yang belum sekalipun menderita kekalahan. Jika mampu memetik poin di Juventus Stadium, catatan tak terkalahkan Roma akan menjadi 20 laga, mematahkan rekor sendiri yang ditorehkan pada 1985, 2002, dan 2010.
Bagi allenatore Rudi Garcia, laga bigmatch kontra Juventus datang pada saat yang tepat. Roma baru saja menemukan kembali permainan terbaik setelah kembalinya kapten Francesco Totti dari cedera. Di bawah kepemimpinan Totti, skuat Roma kembali membukukan kemenangan besar, seperti pada laga-laga awal musim saat mencukur Catania, 4-0, sebelum libur Natal dan tahun baru. n adi wicaksono ed: endro yuwanto
Lima pertemuan terakhir:
17-02-2013 Seri A AS Roma 1-0 Juventus
30-09-2012 Seri A Juventus 4-1 AS Roma
23-04-2012 Seri A Juventus 4-0 AS Roma
25-01-2012 Coppa Italia Juventus 3-0 AS Roma
13-12-2011 Seri A AS Roma 1-1 Juventus
Perkiraan formasi:
Juventus (3-4-1-2)
Pelatih: Antonio Conte
Kiper: Buffon
Bek: Barzagli - Bonucci - Chiellini
Tengah: Lichsteiner - Vidal - Machisio - Asamoah;
Pogba
Depan: Tevez - Llorente
AS Roma (4-3-3)
Pelatih: Rudi Garcia
Kiper: De Sanctis
Bek: Maicon - Benatia - Castan - Dodo
Tengah: Pjanic - Totti - Strootman
Depan: Gervinho - Ljajic - Destro
Angka Jelang Laga:
1 - AS Roma hanya sekali menang dalam enam pertemuan terakhir kontra Juventus.
2 - AS Roma adalah satu-satunya klub di Eropa selain Bayern Muenchen yang masih belum terkalahkan di liga domestik sepanjang musim ini.
7 - AS Roma baru kebobolan tujuh gol sepanjang musim ini, paling sedikit di antara klub-klub di sejumlah liga utama Eropa.
10 - Jika mampu mengalahkan Roma, Juventus akan mencatatkan 10 kemenangan beruntun di Seri A, mematahkan rekor sendiri pada 1932.
25 - Rerata usia pemain Roma, lebih muda dibanding rata-rata usia pemain Juventus (27 tahun).
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.