REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Vulkanologi Mitigasi Ben cana Geologi (PVMBG) meng imbau warga mewaspadai lahar dingin pasca erupsi Gunung Ke lud (1.731 mdpl) yang berada di perbatasan tiga kabupaten di Jawa Timur, yaitu Kediri, Blitar, dan Malang, yang berpo - tensi turun ketika hujan terjadi.
"Kalau hujan deras, bisa saja lahar dingin turun dan tingkat berbahayanya juga tinggi karena saat turun, bisa sampai membawa batu besar-besar," kata Kepala PVMBG Muhamad Hendrasto, Sabtu (15/2).
Ia mengatakan, lahar dingin bisa saja turun, namun semua bergantung pada cuaca. Sehingga, masyarakat harus menjauhi lkasi yang dijadikan sebagai kantung-kantung lahar dingin.Tentang kondisi terkini Gunung Kelud, ia mengatakan masih berbahaya dan aktivitasnya masih tinggi. "Dianjurkan, warga tidak melakukan aktivitas, terutama dalam radius 10 kilometer," katanya.
Embusan itu, kata dia, mem- bawa abu vulkanis yang masih ber bahaya. Embusan itu tampak berwarna hitam dan membubung cukup tinggi, mengikuti arah angin. "Aktivitas masih tinggi.Untuk itu, status Awas masih berlaku dan radius 10 kilometer harus steril," tegasnya.
Ia meminta masyarakat mematuhi larangan masuk dalam radius 10 kilometer karena masih berbahaya. Kondisi tersebut belum diketahui sampai kapan. Untuk saat ini, pihaknya masih menunggu dan terus memantau kondisi Gunung Kelud. Jika kondisinya sudah menunjukkan penurunan aktivitas dan dirasa sudah tidak berbahaya, PVMBG ba ru bisa melakukan kajian ulang status terkini.
Pascaletusan Gunung Kelud pada Kamis (13/2) malam, masyarakat diimbau untuk berada di tempat yang aman. Minimal berada di atas radius 10 kilometer (km) dari puncak Gunung Kelud. Ketua Tanggap Darurat Gunung Kelud Kementerian ESDM Gede Suantika menyatakan, hingga saat ini, status Gunung Kelud masih Awas atau Level IV. "Radius 10 km harus steril. Aparat pemerintah pusat dan daerah terus berupaya memantau situasi Kelud," kata Suantika, Sabtu (15/2).
Ia menjelaskan, abu vulkanis Gu nung Kelud terbawa angin hing ga ke arah barat. Se telah meletus dan mengeluarkan semburan vertikal hingga ke tinggian 17 km, abu vulkanis ber embus ke arah Solo, Yogyakarta, Magelang, Kebumen, dan Purwokerto. "Paling jauh sampai ke Bandung," jelas Suantika. Jumlah ma terial yang dimuntahkan diper kirakan men- capai 100 ribu meter kubik.
Pihaknya saat ini masih me-mantau kemungkinan adanya lahar dingin yang mengalir ke daratan di bawah gunung. Lahar Gunung Kelud biasanya mengalir ke arah barat daya. Lintasan yang paling sering dilalui lahar dingin Kelud adalah Kali Badak di Kabupaten Blitar.
(erdy nasrul/antara, ed:syahruddin el-fikri)
Informasi dan berita lainnya silakan dibaca di Republika, terimakasih.