Sabtu 22 Mar 2014 12:05 WIB

Polisi Tangkap Terduga Teroris di Bandara Soetta

Teroris (ilustrasi)
Foto: pqed.org
Teroris (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Detasemen Khusus 88 Anti Teror (Mabes Polri) menangkap terduga teroris kelompok Santoso. Teroris yang sudah ditetapkan sebagai tersangka itu adalah Bambang Aribowo. Dia ditangkap pada Kamis (20/3) pukul 18.35 WIB di Bandara Soekarno Hatta.

Kepada Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie mengatakan, dari tangan Bambang alias Galih, berhasil disita dua buah bom rakitan. Ronny menjelaskan, dua bom rakitan tersebut berupa satu bom pipa dan satu bom rakitan yang dimasukkan ke dalam kotak tupperware. Kedua bom itu masih di dalam bungkusan dan dikirimkan ke alamat perusahaan ekspedisi, JNE Sengkang Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel). Saat ini, kedua bom itu sudah ditangani tim penjinak bom Satbrimobda Sulawesi Selatan Barat (Sulselbar).

Bom tersebut, kata Ronny, dikirim oleh tersangka melalui JNE dari Desa Panggung, Kecamatan Trenggalek, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Sedangkan alamat yang dituju adalah JNE Sengkang, Wajo, Sulsel. ''Rencananya bom akan digunakan di warung remang-remang di Barabba, Belopa, Kabupaten Luwu,'' kata Ronny kepada Republika, Jumat (21/3).

Lokasi tersebut, menurutnya, sudah disurvei sebelumnya oleh Bambang alis Goli alias Andi alias Mbah Marijan. Pria ini diketahui juga telah mengikuti pelatihan militer di Poso pada bulan Desember 2013 bersama Santoso dan Sabar Subagyo.

Sebelumnya, kata Ronny, pada Rabu (19/3) pukul 09.45 WIB, aparat kepolisian juga menangkap DPO terroris Poso atas nama Ambo Tang. Ambo ditangkap di sebuah SPBU yang berada di kilometer 6,5 di Jalan P Natadirja, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Madya Bengkulu. Ronny mengatakan, yang bersangkutan adalah anggota Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso dan Sabar Subagyo.

Menurut Ronny, Santoso dan Subagyo terlibat pembunuhan dua anggota Intel Polres Poso, yakni Bripka Andi Sapa dan Aipda Sudirman di Tamanjeka. Mereka juga pernah mengikuti pelatihan militer di Tamanjeka, Poso, Sulawesi Tengah. ''Saat ini kami masih terus melakukan pengembangan,'' ujarnya. N c62 ed: andi nur aminah

Informasi dan berita lain selengkapnya sila dibaca di Republika, terimakasih.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement