JAYAPURAU- pacara HUT Kemerdekaan RI ke-69 di Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, Papua pada Ahad (17/8) pagi diwarnai aksi penembakan oleh kelompok sipil bersenjata (KSB) setempat. Kendati demikian, Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya menyatakan upacara kemerdekaan berlangsung aman.
Antara melaporkan sekitar pukul 07.30 WIT, sekelompok Organisasi Papua MerdekaOPM) mengeluarkan beberapa kali tembakan di Kampung Golikme. Setiap tembakan dengan tembakan yang lain berselang satu hingga dua menit per tembakan.
Tembakan itu bertujuan memboikot upacara 17-an di Kabupaten Lanny Jaya. Kelompok OPM itu juga dikabarkan sempat mengibarkan bendera Bintang Kejora beberapa saat kemudian mencabut kembali.
Sekretaris Daerah Kabupaten Lanny Jaya membenarkan memang ada bunyi tembakan. Namun, secara umum upacara HUT Kemerdekaan RI berjalan aman dan lancar. "Memang ada bunyi tembakan, tapi upacara HUT Kemerdekaan RI berjalan aman dan lancar," kata dia.
Mantan kepala Bappeda itu mengatakan, upacara HUT Kemerdekaan RI ke-69 di pusatkan di Tiom, Distrik Tiom, Kabupaten Lanny Jaya. "Upacaranya di Tiom dan diikuti oleh semua pihak, baik dari perwakilan sekolah, instansi-instansi, dan masyarakat," kata dia.
Menjelang HUT Kemerdekaan, sebanyak 500 orang yang diduga dari simpatisan dan kelompok OPM Kaswari I dan Kaswari II di Manokwari, Papua Barat, menyerahkan diri atau kembali ke NKRI pada Sabtu sore sekitar pukul 15.30 WIT.
Penyerahan diri itu juga ditandai dengan menyerahkan lima pucuk senjata dari berbagai jenis yang langsung diterima oleh Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua di Kampung Sumuruk, Distrik Ransiki, Manokwari, Papua Barat.
"Lima pucuk senjata yang diserahkan itu terdiri dari satu pucuk SKS, dua pucuk Revolver, satu pucuk Double loop, dan satu pucuk M 16 A1," kata Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Letkol Inf Rikas Hidayatullah.
Dia menjelaskan, masyarakat Kampung Sumuruk dan sekitarnya di Distrik Ransiki menyerahkan senjata yang diikuti sekitar 500 orang kelompok OPM. Penyerahan dikoordinasi oleh Kepala Kampung Yance Mandacan, Sayori, dan Ajis Mandacan.
Rikas mengatakan, Yance sebagai pimpinan kelompok itu mengatakan, mereka sudah lama berjuang dan tidak berhasil sehingga memilih untuk turun gunung dan membangun kampung. Yance, kata dia, berharap rekan-rekan lain bisa mengikuti jejaknya.
Situasi Timika
Sementara itu, situasi di Timika sudah mulai pulih. Timika sempat memanas menyusul kematian Kepala Suku Dani Korea Waker. Kepala Polres Mimika Ajun Komisaris Besar Jeremias Rontino mengatakan, tim penyidik gabungan Polda Papua dan Polres Mimika telah mengamankan seorang saksi kunci kasus kematian Korea.
Menurut Rontini, saksi kunci yang diamankan tersebut berinisial NK, berjenis kelamin perempuan. Untuk kepentingan keamanan yang bersangkutan, NK telah diterbangkan ke Jayapura dari Timika pada Sabtu pagi menggunakan penerbangan Garuda Indonesia.
Ini untuk memudahkan proses penyelidikan lebih lanjut di Polda Papua. "Nanti tim Polda akan mendalami lagi keterangan dari yang bersangkutan agar bisa terungkap siapa pelakunya," kata dia. antara ed: ratna puspita