Selasa 19 Aug 2014 13:00 WIB

Kebakaran di Lawu Meluas

Red:

KARANGANYAR-- Bencana kebakaran hutan terjadi di kawasan Gunung Lawu di perbatasan Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan Jawa Tengah (Jateng). Embusan angin kencang sejak Senin (18/8) pagi hingga siang serta cuaca kering membuat kebakaran cepat meluas.

Menurut Asper BKPH Lawu Selatan Asisten Perhutani Jatim, Marwoto, titik api terdeteksi di pos lima pendakian petak 73. Wilayah itu terletak di lereng Gunung Lawu wilayah Jatim. Kebakaran mula-mula terdeteksi pada Sabtu (16/8) malam.

Marwoto mengatakan, kemungkinan kebakaran disebabkan perapian pendaki gunung yang belum pungkas dipadamkan. Kelalaian ini mengakibatkan sebagian besar aktivitas pendakian di malam tujuh belasan dibatalkan, kata Marwoto, Senin. Perhutani KPH Lawu Ds belum dapat memastikan luasan hutan yang terbakar.

Cuaca kering dan angin kencang pada Senin di Gunung Lawu membuat kebakaran semakin meluas. Kondisi cuaca dan embusan angin membuat api cepat merembet ke semak belukar di areal kaki gunung. Semak belukar yang mengering di kawasan hutan lindung terbilang cukup luas saat musim kemarau.

Ini karena cuaca kering dan angin kencang sepanjang hari. Hanya saja, kemungkinan  merambat ke atas sulit. Tapi, malah merambat ke bawah, kata Febrian Kurnia Putra, anggota SAR (search and rescue) Karanganyar Bagian Operasional, kemarin (18/8).

Menurut Febrian, titik api juga terpantau di hutan Lawu, terletak antara pos empat dan lima. Sejak Sabtu malam, seluruh potensi relawan dari Anak Gunung Lawu (AGL) dibantu SAR dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar dikerahkan. Termasuk, melibatkan warga melakukan pemadaman secara tradisional  untuk melokalisasi area kobaran api. 

Seluruh kekuatan potensi juga memasang badan pada titik-titik rute pendakian. Ini dilakukan guna menghalau pendaki mendekati titik api. Kegiatan tersebut berlangsung sejak Sabtu malam hingga Senin.

Diperkirakan seribu pendaki berniat menuju puncak. Pada Ahad (17/8) malam, di Cemoro Sewu sekitar 600-an orang bersiap di kaki gunung dan 400-an pendaki telah berada di pos tiga. Antisipasi pendakian dilakukan dengan menggeser rombongan pendaki ke pos lima. Sedangkan bagi yang telah sampai puncak yang menuju pos tiga, diturunkan, ujarnya.

Langkah praktis, akses masuk jalur pendakian dari Cemoro Sewu dan Cemoro Kandang ditutup. Untuk mengobati rasa kecewa pendaki, mereka diperbolehkan menempuh rute maksimal sampai pos dua atau turun kembali ke bawah.

Adapun tindakan pemadaman kebakaran menunggu arahan Perhutani Jatim selaku instansi berwenang. Perhutani telah menutup seluruh jalur pendakian. Utamanya, jalur resmi Cemoro Sewu dan Cemoro Kandang. Penutupan jalur ini dilakukan hingga waktu yang belum atau menunggu kondisi jalur pendakian aman dari bahaya kebakaran.

Selain dua jalur pendakian resmi, Perhutani juga memantau secara berkala jalur tikus yang kerap menjadi alternatif rute pendakian ke puncak Lawu. Untuk melakukan pantauan di titik api, Perhutani Jatim juga melakukan koordinasi dengan Perhutani Jateng, tim SARpPolres setempat, relawan Anak Gunung Lawu (AGL), serta masyarakat sekitar.

Jika api tetap meluas, pemadaman akan mengandalkan cara manual dengan membuat parit padai radius kejadian. Tumbuhan sekitar lokasi kebakaran selebar lima meter juga dibabat dengan tujuan melokalisasi kobaran api.

Salah satu pendaki Gunung Lawu, Adi, mengatakan kecewa karena batal mendaki Gunung Lawu dan tidak dapat mengibarkan bendera Merah Putih di puncaknya pada perayaan HUT ke-69 Kemerdekaan RI.

Saya dan teman-teman dilarang naik Gunung Lawu. Informasinya ada kebakaran hutan. Terpaksa sejak kemarin hanya duduk-duduk di sekitar kawasan pintu masuk Cemoro Sewu, kata Adi. rep:ady setyoko/antara ed: fitriyan zamzami

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement