Selasa 22 Nov 2016 14:00 WIB

Bentrok Lahan, Anak Kecil Hingga Orang Tua Terluka

Red:

MEDAN — Anggota Serikat Petani Indonesia (SPI) basis desa Mekar Jaya, Kecamatan Wampu, Langkat, Sumut, terlibat bentrok dengan petugas gabungan polisi, TNI, dan Satpol PP. Kericuhan ini dipicu penolakan petani Mekar Jaya terhadap penggusuran lahan milik mereka yang dilakukan dengan alat berat milik PT Langkat Nusantara Kepong (LNK) Malaysia.

Ketua DPW SPI Sumut Zubaidah mengatakan, bentrokan itu terjadi pada Jumat (20/11). Meski begitu, hingga saat ini, akses keluar masuk desa masih ditutup oleh aparat kepolisian. Penggusuran lahan dengan alat berat pun terus dilakukan perlahan.

Zubaidah menjelaskan, bentrokan terjadi usai perundingan petani dengan polisi yang tak menemui titik temu meski sudah dilakukan berulang kali. "Tidak ada titik temu, makanya petugas gabungan dengan kekuatan penuh memaksa masuk ke dalam lahan," kata Zubaidah di Medan, Senin (21/11).

Zubaidah menjelaskan, sebenarnya polisi telah tiba di Desa Mekar Jaya sejak Sabtu, 12 November. Saat itu, terjadi negosiasi antara polisi dan petani yang berujung pada penolakan petani. Hari berikutnya, alat berat pun mulai berdatangan ke desa tersebut.

Sejumlah alat berat ini mulai dioperasikan pada Jumat (20/11). Bentrokan tak dapat dihindarkan saat alat berat masuk ke lahan petani. Sekitar 15 warga dan sejumlah aparat mengalami luka-luka akibat bentrokan ini. Bahkan, menurut Zubaidah, ada anak-anak dan orang lanjut usia yang ikut menjadi korban. Para korban ini, lanjutnya, masih dirawat di rumah masing-masing karena akses keluar desa diblokir.      Issha Harruma, ed: Hafidz Muftisany 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement