BANDAR LAMPUNG - Sebanyak 11 pasangan calon (paslon) membubuhkan tanda tangan dan berkomitmen mendukung Deklarasi Tidak Lupa yang berisikan pakta integritas ketika terpilih menjadi kepala daerah. Deklarasi tersebut digagas Ombudsman Perwakilan Lampung, Ahad (20/11) malam.
Gubernur Lampung M Ridho Ficardo dan 11 paslon yang akan bertarung pada pilkada serentak 15 Februari 2017 hadir. Dua calon bupati tidak hadir, tetapi pasangannya hadir dan mendukung deklarasi tersebut. Pakta integritas tersebut bukti kesiapan paslon menjalani pilkada bersih, damai, melayani publik, dan tidak korupsi.
"Ini bentuk komitmen kandidat untuk komitmen tidak malaadministrasi dan memberantas korupsi," kata Gubernur Ridho Ficardo. Ia mengapresiasi kandidat pilkada serentak di lima kabupaten di Lampung hadir dalam deklarasi tersebut.
Ia berharap, jika terpilih dalam pilkada tersebut, pelayanan kepada publik tetap dinomorsatukan agar tidak terjadi malaadministrasi. Selain itu, tekad untuk memberantas korupsi menjadi perhatian serius.
Deklarasi Tidak Lupa tersebut setidaknya mengingatkan kandidat dalam pilkada untuk tetap mengingat komitmennya dalam mendukung pakta integritas yang telah ditandatangani. Ini berupa janji dari kandidat untuk menerapkannya setelah terpilih mendatang.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Lampung Nur Rakhman Yusuf mengatakan, acara tersebut bertujuan agar kandidat tidak lupa dengan janji politiknya. Janji yang akan dilakukan yakni memberikan pelayanan publik yang transparan dan berkomitmen tidak korupsi. "Deklarasi ini agar kandidat setelah terpilih tidak lupa dengan janji-janji politiknya," katanya. Mursalind Yasland, ed: Muhammad Hafil