Sejak 1 Juli 2014 lalu, pimpinan puncak PT Nissan Motor Indonesia (NMI) berganti. Pergantian ini membawa misi baru untuk mendongkrak brand Nissan sejajar dengan pabrikan industri otomotif utama di Indonesia. Optimisme Nissan ini ditunjukkan dengan pengangkatan orang asli Indonesia untuk menjabat sebagai presiden direktur. Dia adalah Stephanus Ardianto, sosok kelahiran Surabaya 20 Mei 1968.
Sebagai lulusan teknik perkapalan, Institut Teknologi Surabaya, Stephanus Ardianto, sarat pengalaman. Pertama kali bergabung dengan Nissan tahun 1996, dirinya dengan cepat dipercaya dalam jajaran penting pemilik merek mobil Livina ini. Prestasinya yang menonjol membuat karier Stephanus Ardianto melonjak.
Sejak 2008, Stephanus dipercaya menjadi Managing Director Nissan Asia Pacific in Singapore. Hanya dalam waktu dua tahun, Stephanus Ardianto diangkat menjadi Senior Vice President Nissan Motor Asia Pacific Co, Ltd di Thailand. Selang dua tahun kemudian sosoknya kembali melanglang buana ke negeri asal pabrikan mobil Jepang dengan menempati posisi General Manager Nissan Motor Co, Ltd di Jepang.
Menempati posisi Presiden Direktur PT NMI membuat Stephanus Ardianto pulang kampung. Lama menjelajah di luar negeri membuat Ardianto mengaku sudah agak lupa dengan bahasa Jawa. Namun, sentuhan bisnis otomotifnya makin terasah. Ardianto bahkan mengaku dirinya merasa terkadang Nissan lupa pada semangat untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Hal itulah yang akan menjadi fokus pekerjaannya mulai 1 Juli lalu. "Saya ingin mengembalikan Nissan yang mengerti konsumen, saya sering berpikir kadang Nissan lupa dengan konsumen," kata dia saat memberi sambutan perkenalan dengan awak media di Jakarta.
Dengan semangat mengerti kebutuhan konsumen itulah, visi Ardianto ingin membawa Nissan menjadi jajaran pabrikan elite di Indonesia. Ardianto membawa strategi baru untuk mewujudkan visinya tersebut, yaitu dengan memberikan produk yang lebih kompetitif, meningkatkan kualitas jaringan baik diler maupun bengkel, serta mengemasnya dalam pemasaran yang menarik.
Produk yang lebih kompetitif menurut Ardianto adalah produk yang memiliki unit selling yang jelas dibandingkan kompetitor. Peningkatan kualitas jaringan akan dilakukan dengan mulai membuat diler dan jaringan bengkel semakin berkualitas, baik dalam pelayanan servis maupun tampilannya. Yang terakhir, pengemasan yang bagus akan membentuk marketing komunikasi Nissan yang selalu dapat menjawab setiap pertanyaan konsumen. Saat ini Nissan sudah memiliki 39 diler di seluruh Indonesia. Targetnya, Nissan akan menyelesaikan 104 diler baru hingga Maret 2015 nanti.
Presiden direktur NMI yang baru langsung memberi bocoran produk yang akan mengaspal di Indonesia. Di antaranya adalah New X-Trail, Datsun Go, dan Infinity Q50. New X-Trail diklaim akan menjadi mobil SUV yang memiliki fitur terbaik di kelasnya. Pasalnya, Nissan hanya akan menyematkan fitur-fitur teratas untuk mobil SUV ini. Datsun Go merupakan produk andalan Datsun selain Datsun Go Panca. Datsun Go didesain untuk memenuhi mobil sedan yang tampil sporty namun tetap dengan harga yang murah. Sedangkan, Infiniti Q50 akan dihadirkan untuk mereka yang menyukai mobil sport terbaik.
Indonesia memang dianggap menjadi negara yang sangat penting bagi Nissan. Hal itu dibuktikan adanya tiga brand Nissan sekaligus di Indonesia, yaitu Nissan, Datsun, dan Infiniti. Untuk mendukung visi presiden direktur yang baru ini, marketing Nissan akan lebih fokus pada marketing digital. "Strategi marketing-nya akan lebih advance pada digital yang lebih menarik," kata General Manager Marketing Strategy and Communication Division PT NMI Budi Nur Mukmin. rep:agus raharjo ed: firkah fansuri