Senin 04 Aug 2014 15:30 WIB

Yang Harus Dicek Pascamudik

Red:

Penggunaan kendaraan pribadi, baik mobil maupun sepeda motor, menjadi salah satu pilihan terbaik bagi para pemudik. Tahun ini, pengguna mobil pribadi lebih dari 1,8 juta mobil dan sepeda motor lebih dari 3 juta. Jika sebelum dipakai mudik umumnya kendaraan harus masuk bengkel terlebih dahulu, begitu juga pascamudik.

Untuk memeriksa atau mengecek kendaraan setelah digunakan untuk mudik, sangat dianjurkan di bengkel resmi. Hal ini untuk menjamin kondisi mobil ditangani oleh tenaga mekanik yang profesional. Selain itu, manfaat mengecek kendaraan di bengkel  resmi adalah tersedianya kelengkapan alat dan spare part resmi bergaransi.

Pentingnya pengecekan kondisi mobil setelah digunakan untuk mudik karena umur mobil secara otomatis berkurang setelah dibawa menempuh perjalanan sangat jauh. Bahkan, dalam perawatan berkala juga dianjurkan untuk selalu melakukan perawatan  setelah melewati kilometer tertentu. Hal itu untuk menjaga kondisi mobil tetap seperti awal.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Wihdan Hidayat/Republika

Bengkel Mobil

Riecky Patrayudha, Service & Spare Part-Service 4W, 2W & ONM Assist to Department Head PT Suzuki Indomobil Sales, mengungkapkan, perawatan berkala yang rutin dilakukan untuk mobil merupakan pencegahan pada kerusakan yang lebih besar  saat mobil digunakan. Terlebih mobil yang digunakan untuk mudik dipaksa untuk menempuh perjalanan jauh dan memakan waktu  cukup lama.

Akibatnya, terjadi penurunan fungsi dan kondisi mobil setelah digunakan untuk mudik. Sebab itu, pengecekan perlu dilakukan agar ketika dipacu setelah mudik, mobil berada pada performa yang normal. "Kalau perawatan dilakukan berkala rutin, saya kira sudah cukup untuk digunakan mudik dan kembali," kata Riecky pada Republika.

Periksa rem

Namun, kalau perawatan berkala tidak rutin dilakukan seperti dalam buku panduan kendaraan, maka yang paling harus dicek setelah digunakan mudik adalah kondisi komponen yang langsung berhubungan dengan jalan. Yaitu, suspensi, rem, dan fluida  (oli, air radiator, dan pendingin). Sebab, komponen tersebut bersentuhan langsung dengan jalan yang memungkinkan terjadinya penurunan fungsi.

Pengecekan paling vital pada rem dan fluida ini juga ditegaskan oleh Manager Service Warranty & Development PT Kia Mobil Indonesia Hendra Kurniawan. Menurut Hendra, standar pengecekan mobil setelah digunakan untuk mudik meliputi komponen di area oli mesin, air radiator, dan aki, yaitu apakah oli mesin pada mobil, air aki, dan air radiator masih mencukupi atau tidak. Serta umur akinya sampai berapa lama lagi.

Yang sering menjadi masalah saat mobil digunakan untuk menempuh perjalanan jauh adalah persoalan air aki yang kering. Jadi, sebelum digunakan untuk perjalanan jarak jauh, pemilik kendaraan harus  mengecek kondisi aki. Begitu juga setelah digunakan untuk menempuh jarak yang jauh.

"Kadang kita tidak tahu berapa besar arus yang masuk ke aki, dan itu harus dicek dengan alat khusus yang ada di bengkel," kata Hendra, di Jakarta.

Selain komponen standar yang harus dicek tersebut, ada beberapa komponen yang dapat dicek sendiri, seperti keadaan oli mesin, air radiator, dan ban. Kondisi ban harus dicek, juga kunci untuk membuka ban. Terkadang kunci pembuka ban ini tidak sama dengan yang lain. Pemilik juga harus memeriksa area kaki-kaki kendaraan atau suspensi. Khusus untuk mobil yang digunakan melintasi wilayah dataran tinggi, yang paling harus diperhatikan adalah kondisi kopling, apakah oli kopling masih mencukupi atau tidak.

Pengamat otomotif Suhari Sargo menilai, berdasarkan buku panduan kendaraan, mobil yang digunakan untuk menempuh perjalanan jauh harus dicek terlebih dahulu sebelum digunakan lagi. Pengecekan mobil bisa jadi berbeda-beda, tergantung lintasan yang ditempuh oleh mobil. Namun, secara umum, penurunan kondisi mobil yang digunakan untuk mudik biasanya berhubungan langsung dengan kondisi jalan, bukan pada kondisi mesin.

Setelah digunakan untuk jarak jauh, biasanya orang yang sudah terbiasa mengemudi dapat merasakan perbedaan kondisi sebelum digunakan dengan setelah digunakan untuk mudik. Telinga pengemudi lebih peka untuk mendengar ada kondisi yang  kurang maksimal pada mobil yang dikendarainya. "Orang yang sudah biasa menggunakan mobil, saat mendengar suara mesin pasti merasakan adanya perbedaan jika kondisi mesin menurun saat digunakan jarak jauh," kata Suhari. rep:agus raharjo  ed: firkah fansuri

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement