JAKARTA - Calon presiden nomor urut dua, Joko Widodo, bertekad membidik para pemilih yang belum menentukan pilihannya (swing voters) pada pilpres tahun ini. Kubu calon presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto, melakukan pemetaan wilayah untuk menjaring dukungan.
Jokowi menyatakan, partai koalisi yang mendukungnya terkesan lamban dalam memulai serangan pada target pemilih. Menurut Jokowi, itu memang strategi yang digunakan oleh kubunya untuk memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 9 Juli mendatang.
Jokowi menuturkan, kubunya ibarat mesin diesel yang baru panas pada etape terakhir merupakan strategi untuk memenangkan suara masa mengambang atau (swing voters). “Kami kerja di etape terakhir karena memang itu yang diperlukan untuk memengaruhi swing voters itu,” ujar dia, seusai rapat koordinasi nasional di DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Rabu (4/6) siang.
Masa kampanye telah resmi dimulai pada Rabu (4/6) kemarin. Jokowi pun menyatakan, dia sudah menyiapkan amunisi untuk merebut suara mengambang. “Mulai hari ini semua mesin partai bergerak. Amunisi juga sudah diberikan. Amunisi itu spanduk, stiker, kaos,” ujar mantan wali kota Solo tersebut.
Selain kekuatan partai, gubernur DKI Jakarta nonaktif tersebut mengatakan, dia juga telah menggerakkan kekuatan relawan. Jokowi memiliki ratusan relawan yang siap bergerak di seluruh wilayah dan menggunakan media sosial.
Jokowi pun mengaku optimistis, strategi tersebut bisa membuatnya meraih kursi RI 1. Meski demikian, dia enggan menyombongkan diri dengan menyebut persentase suara yang kira-kira bisa diraih. “Saya tidak mau takabur. Lihat saja nanti 9 Juli,” ujar dia.
Kemarin, Prabowo dan Hatta Rajasa mulai bergerak pada hari pertama kampanye. Prabowo ke Bandung, Jawa Barat, sedangkan Hatta meluncur ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Direktur Relawan Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta Harris Bobihoe mengatakan, Prabowo ke Bandung karena wilayah itu menjadi salah satu basis dari partai koalisi Merah Putih.
“Jawa Barat juga menjadi tolak ukur kita sehingga saya kira prioritas utama Pak Prabowo untuk ke Bandung,” kata dia, di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Rabu. Harris mengatakan, Kalimantan Selatan, juga merupakan salah satu basis partai koalisi Merah Putih.
Kubu Prabowo-Hatta juga melihat peluang untuk merebut suara di Jawa Tengah yang menjadi basis pendukung PDI Perjuangan. “Kami juga punya keyakinan bisa memenangkan di sana,” kata Wakil Ketua Bidang Penggalangan dan Kampanye Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta Idrus Marham.
Masa kampanye akan berlangsung selama 32 hari hingga 5 Juli mendatang. Kampanye diperkirakan juga bakal meramaikan media sosial. Perang pendapat antara dua kubu akan mendominasi percakapan di media sosial seperti Twitter dan Facebook.
Kendati demikian, pakar politik Universitas Padjadjaran Bandung, Muradi, mengingatkan adanya cyber-troops atau pasukan siber pendukung calon yang bersaing dalam Pilpres 2014 telah membuat pengguna media sosial jenuh. “Karena merasa informasi yang disampaikan para cyber-troops di media sosial sudah tidak proporsional,” kata dia.
Muradi mengatakan, relawan seperti cyber-troops yang memiliki kepentingan pragmatis terhadap para calon sering kali menyajikan informasi yang tidak proporsional di media sosial. “Kalau tidak ada kepentingan, tentu media sosial bisa menjadi sarana pendidikan politik yang baik.” antara ed: ratna puspita
***
JOKOWI-JUSUF KALLA
JOKOWI
“Mulai hari ini, semua mesin partai bergerak. Amunisi juga sudah diberikan. Amunisi itu spanduk, stiker, kaus,” ujar Jokowi untuk menjaring suara para pemilih yang belum menentukan pilihan di DPP PDI Perjuangan, Jakarta Selatan, Rabu (4/6) siang.
“Saya tidak tegang (ketika deklarasi damai), tapi saya memang menyampaikan pidato tentang sesuatu yang serius. Jadi, memang harus dibawakan dengan serius. Tadi malam itu saya begitu karena masalah intimidasi dan black campaign terjadi di mana-mana. Semuanya sistematis, makanya saya serius,” kata Jokowi di Jakarta, Rabu (4/6).
JUSUF KALLA
“Kepemimpinan tergantung pada track record, tidak mungkin track record diktator jadi demokrasi. Jangan sampai demokrasi dibajak,” kata JK usai menghadiri Dialog bersama Forum Exponen Aktivis 98 di Hanggar Pancoran, Jakarta, Rabu (6/4).
“Mengapa Jokowi bicaranya pendek saja? Begini, susah cari orang yang pintar bicara panjang, bisa kerja panjang. Kalau Jokowi, bicara pendek, bekerjanya panjang,” kata JK di hadapan ratusan kiai dan ulama dalam acara Silaturahmi Ulama Pesantren bersama pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla di Jakarta, Rabu (6/4).
“Sekarang bukan zamannya lagi kampanye raksasa atau rapat-rapat umum. Sekarang, zamannya berdialog (dengan masyarakat),” di Jakarta, Rabu (6/4).
***
PRABOWO-HATTA RAJASA
PRABOWO
“Apabila mandat itu diberikan kepada Jokowi-JK, kami akan hormati keputusan tersebut. Kami yakin, Jokowi-JK adalah patriot-patriot bangsa apa pun yang terjadi kami akan menjadi warga negara yang cinta Tanah Air,” ujar Prabowo usai menandatangani prasasti Deklarasi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Berintegritas dan Damai di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (3/6).
“Kita tidak benarkan aksi kekerasan apa pun yang melanggar hokum, apalagi yang menyerang suku atau agama lain atau kelompok lain,” kata Prabowo usai melakukan pertemuan dengan kepala daerah yang merupakan kader partai Koalisi Merah Putih di Jakarta, Selasa (6/4).
HATTA RAJASA
“(Pengembangan sumber daya manusia) tidak sekadar cerdas saja karena cerdas belum tentu rahmatan lil 'alamin. Dengan demikian, penting membentuk manusia yang berpikir dan berzikir," ujar Hatta saat memberikan sambutan dalam acara Halaqoh dan Silaturahim Nasional Nahdlatul Wathan di Sasana Kriya, Kompleks Taman Mini Indonesia Indah, Rabu (4/6).
“Ada pertanyaan, apakah di era modern dan globalisasi, pesantren masih relevan dengan tantangan zaman? Saya katakan bahwa pesantren dalam masa apa pun, sampai kapan pun, abad berapa pun, peradaban apa pun, pesantren tetap diperlukan dan relevan dalam sistem pendidikan kita,” ujar Hatta dalam acara Halaqoh dan Silaturahim Nasional Nahdlatul Wathan di Sasana Kriya, Kompleks Taman Mini Indonesia Indah, Rabu (4/6).
rep:halimatus sa'diyah/irfan fitrat/andi mohammad ikhbal/muhammad iqbal/antara ed: ratna puspita