JAKARTA -- Sedikitnya 50 orang massa pendukung kubu pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut dua Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) menyegel kantor Biro TVOne Yogyakarta, Rabu (2/7) malam, dengan bambu. Kasus penyegelan dilaporkan Kepala Biro TVOne Yogyakarta Hendrawan ke Polda DIY pada Kamis (3/7) pukul 10.00 WIB.
"Kami menyelidiki siapa dan motif massa yang menyegel kantor biro TVOne," kata Kepala Biro Humas Polda DIY, AKBP Anny Pujiastuti, Kamis (3/7).
Selain menyegel kantor biro TVOne dengan bambu, kata Anny, massa mencoret-coret tembok. Namun, Anny mengungkapkan pihaknya tidak menemukan unsur perusakan dan kekerasan. "Tidak ada kerusakan dan korban luka," ujarnya.
Dalam peristiwa tersebut, kata dia, polisi membawa barang bukti berupa bambu dalam kasus penyegelan itu.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menginstruksikan seluruh kader PDIP tidak anarkistis menyikapi pemberitaan TVOne. Megawati berpendapat, media bagian dari suatu alat yang harus memberi pendidikan bagi masyarakat Indonesia. "Selalu saya katakan bahwa media, harus memberikan hal positif karena kalau tidak, membuat bagian dari masyarakat terprovokasi," ujarnya.
Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Marciano Norman menyayangkan penyerangan TVOne oleh simpatisan PDIP. Ia menilai hal tersebut berdampak negatif pada kebebasan berpendapat dan pers. Dia menghimbau masalah pemberitaan diselesaikan melalui mekanisme yang ada. "Jangan dibiarkan pengerahan massa karena berdampak negatif," katanya.
Presiden Direktur PT Visi Media Asia (VIVA) Anindya Bakrie prihatin atas aksi yang tidak mencerminkan kedewasaan. "Bahkan, ini tidak menghargai demokrasi di negeri kita yang sedang tumbuh," ujarnya.
Pengepungan dan penyegelan kantor TVOne diduga dipicu pemberitaan TVOne yang memberi kesan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengusung kader Partai Komunis Indonesia (PKI). Kepala Humas Protokoler Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Giyanto mengirimkan broadcast messenger (pesan berantai) yang mengatasnamakan Sekjen Sekretaris Jenderal DPP PDIP Tjahjo Kumolo.
Isi pesan adalah menyerukan seluruh kader partai dalam posisi siaga satu. "Sikap saya sebagai sekjen partai anggota kader PDI Perjuangan siaga satu," kata Tjahjo dalam keterangan pers yang dikirimkan Giyanto.
Saat dikonfirmasi, Tjahjo tidak membantah dia menginstruksikan kader PDIP mendatangi TVOne. "Kita warning TV One!" kata Tjahjo.
Capres nomor urut dua, Jokowi, membela aksi para relawan dan kader PDIP yang menyegel kantor TVOne Biro Yogyakarta dan kantor TV One di Pulogadung, Jakarta. Jokowi menilai, aksi itu wajar karena TVOne menuduhnya sebagai kader komunis. "Jangan menyalahkan relawan. Salahkan yang memfitnah membuat suasana panas," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, tidak bisa mengontrol para relawan yang marah. "Relawan jutaan. Tidak mungkin kita menyuruh mereka sabar," katanya. rep:nur aini/muhammad akbar wijaya/wahyu syahputra/ c75/antara ed: muhammad fakhruddin