Selasa 10 Jan 2017 14:00 WIB

Paslon Maksimalkan Sisa Satu Bulan

Red:

JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono benar-benar ingin serius memanfaatkan masa kampanye yang hanya tersisa sekitar satu bulan lagi. Maka dari itu, Agus menyatakan akan menggelar kampanye yang lebih padat, bersungguh-sungguh, serta menyeluruh.

"(Satu bulan terakhir akan berkampanye) semakin masif (padat), semakin intensif (sungguh-sungguh) semakin ekstensif (menyeluruh). Itu yang akan saya lakukan," kata Agus dalam keterangan yang diterima, Senin (9/1).

Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono itu berharap satu bulan tersisa bisa benar-benar dimanfaatkan untuk meningkatkan suara dan elektabilitasnya. Dengan begitu, masyarakat Jakarta yang menginginkan perubahan benar-benar bulat memilih Agus-Sylvi saat pencoblosan nanti.

"Itu saya harapkan di satu bulan terakhir ini bisa semakin meningkatkan suara maupun elektabilitas, semakin benar-benar solid, semakin bulat suara yang menginginkan perubahan untuk memberikan suaranya kepada saya dan Mpok Sylvi," ucap Agus.

Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyambangi tokoh agama demi meminta dukungan. Ahok mendatangi Pondok Pesantren Abdurrahman Wahid Soko Tunggal di Gg Sodong Utara, Rawamangun, Cipinang, Jakarta Timur, Senin (9/1). Dalam kesempatan tersebut, Ahok meminta doa kepada Pemimpin Ponpes Soko Tunggal Nuril Arifin Husein atau Gus Nur. 

"Saya kan sudah terdakwa, nasib saya di Tuhan. Saya harap datang dukungan teman-teman lama. Soalnya perjuangan saya dan Djarot untuk Jakarta belum selesai, nanggung. Kami minta izin untuk menyelesaikan. Saya senang bisa dikasih udeng dan serban," ujar Ahok.

Gus Nur mengatakan, kedatangan Ahok untuk melanjutkan silaturahim yang sudah dilakukan oleh Gus Dur yang merupakan sahabat dekat Gus Nur. "Kami melanjutkan silaturahim. Agama boleh beda, tetapi negara berdasarkan UUD 1945 bukan negara birokrasi," kata Gus Nur.

Sementara, calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan pokok pikirannya dengan mengunjungi media, Senin (9/1). Anies mengetengahkan gagasan mengurai kemacetan di Jakarta.

Mantan rektor Paramadina itu menilai kemacetan di Jakarta disebabkan banyaknya orang yang lebih memilih transportasi privat dan keluar pada jam yang hampir bersamaan. Oleh karena itu, Anies akan menyediakan transportasi umum yang bukan sekadar untuk pribadi, melainkan massal. "Transportasi massal di Jakarta harus seperti pembuluh darah," ucap Anies, Senin(9/1).

Analogi pembuluh darah yang dipakai Anies berarti penyediaan transportasi massal harus dapat dijangkau siapa saja dan di mana saja. Sebab, Anies menilai transportasi Jakarta kurang menjangkau karena trayeknya yang itu-itu saja.

"Padahal wajah kota Jakarta sudah berubah, sedangkan trayek dan rute transportasinya tetap sama. Untuk itu, kita akan re-routing agar lebih merata," papar Anies.

Anies menyebutkan, solusinya adalah mengoptimalkan bus rapid transit dan transportasi massal lain yang menjangkau seluruh daerah Jakarta. Sedangkan, untuk akses pembayarannya, Anies akan menggunakan sistem tiket one way for all. "Nantinya penumpang cukup membayar satu kali Rp 5.000 untuk sampai ke tujuan meskipun harus berganti kendaraan," jelas Anies.

Menurut Anies, masalah kemacetan memang harus secepatnya diselesaikan karena beban biaya yang dibayar akibat kemacetan itu sangat mahal. "Sehingga apabila jalanan lancar maka roda perekonomian di Jakarta juga lancar," sebut Anies.      rep: Dadang Kurnia, Dian Fath Risalah, ed: Hafidz Muftisany 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement