RIO DE JANEIRO — Namanya pedagang di mana-mana sama saja. Berusaha meraih untung setiap ada kesempatan. Di Rio de Janeiro, Brasil, para pedagang memanfaatkan betul perhelatan Piala Dunia 2014 di negaranya.
Selama pergelaran sepak bola empat tahunan itu digelar, para suporter dan turis dari negara lain di luar Brasil sangat getol mencari suvenir, pernak-pernik, dan atribut khas Piala Dunia. Barang-barang seperti sudah jamak sebagai buah tangan saat kembali ke negara masing-masing.
Melihat peluang seperti itu sejumlah pedagang di Rio de Janeiro menyulap dagangannya, terutama di bagian depan, menjadi toko suvenir Piala Dunia. Bola-bola dan bendera Brasil digantung sebagai pemanis dan pemikat bagi calon pembeli.
Toko alat-alat listrik, supermarket, toko jam, toko makanan ringan, toko baju, dan lainnya berlomba-lomba menjual suvenir Piala Dunia yang sebagian besar "Made in China". Pedagang kaki lima yang biasanya menjual minuman di trotoar pun melakukan langkah serupa. Alhasil tak sulit untuk mencari suvenir Piala Dunia, seperti stiker, gantungan kunci, tempelan kulkas, pin, terompet, kaos, topi, bendera, dan lainnya.
Tapi pembeli harus tetap jeli karena memang rata-rata produk yang dijual buatan Cina. Siapa tahu barang-barang seperti itu dengan mudah didapatkan di negeri sendiri. Karena, Cina memang sangat agresif dalam memasarkan produknya di seluruh dunia. Belum lagi pedagang Brasil seperti aji mumpung saat menjual dagangannya. Rata-rata suvenir yang ditawarkan, seperti gantungan kunci minimal seharga lima reais (real Brasil) atau sekitar Rp 27.500.rep: endro yuwanto ed: abdullah sammy