FORTALEZA -- Tertinggal 0-1 dari Meksiko pada menit ke-48, Belanda akhirnya mampu bangkit dan sukses melangkah ke babak perempat final setelah menang 2-1 atas El Tricolore. Keberhasilan ini pun tidak terlepas dari kesuksesan tim Oranje memanfaatkan masa-masa cooling break di laga yang digelar di Stadion Castelao, Fortaleza, Senin (30/6) dini hari WIB.
Pelatih Belanda Louis van Gaal mengaku memanfaatkan masa istirahat selama tiga menit pada menit ke-75 laga tersebut untuk bisa mengubah taktik dan strategi permainan anak-anak asuhnya. Jika pada awal laga hingga memasuki awal babak kedua Belanda menerapkan formasi 3-5-2, maka selepas cooling break, Van Gaal kembali mengubah formasi timnya menjadi 4-3-3.
Perubahan tersebut merupakan reaksi pelatih berusia 62 tahun itu seusai melihat timnya tertinggal satu gol lewat torehan Giovanni dos Santos pada menit ke-48. ''Saya mengubah taktik permainan menjadi 4-3-3 dan kami mendapatkan banyak peluang. Saya mengubah permainan menjadi rencana B, dan saya mengubahnya di saat cooling break itu adalah cara yang paling tepat untuk memaksimalkan masa istirahat tersebut,'' kata Van Gaal, dilansir Sky Sports, Senin.
Selain itu, Van Gaal memutuskan, mengganti Robin van Persie dengan Klaas-Jan Huntelaar. Hasilnya pun cukup maksimal. Mantan penyerang Real Madrid itu terlibat aktif dalam dua gol balasan Belanda. Pada gol pertama, umpan sundulannya mampu dimaksimalkan Wesley Sneijder. Sementara pada gol kedua, Huntelaar sukses mengeksekusi tendangan penalti seusai Arjen Robben dilanggar oleh Rafael Marquez. Belanda pun akhirnya melangkah ke babak delapan besar Brasil 2014.
''Apakah Anda melihat perubahan yang saya lakukan? Saya memasukkan Huntelaar sebagai target man dan menduetkannya dengan Dirk Kuyt, yang selama laga ditempatkan di pos sayap kiri. Kami terus melepaskan bola ke jantung pertahanan Meksiko,'' ujar pelatih yang bakal menukangi Manchester United pada musim depan tersebut.
Namun, selain terus mempertahankan keyakinan bisa menang, Van Gaal juga mengakui salah satu alasan timnya bisa membalikkan keadaan adalah kondisi kebugaran anak-anak asuhnya. Van Gaal mengklaim, anak-anak asuhnya lebih bugar dan fit ketimbang para pemain Meksiko. Terlebih, tim Oranje juga diuntungkan dengan penerapan cooling break di laga tersebut.
Setelah sempat diwarnai perdebatan soal penerapan cooling break, FIFA memang akhirnya menerapkan keputusan cooling break di Piala Dunia 2014. Laga Belanda kontra Meksiko menjadi laga pertama di Piala Dunia 2014 yang menerapkan istirahat minum. Keputusan ini didasarkan pada kondisi di dalam Stadion Castelao yang mencapai 32 derajat Celsius.
Pihak ofisial pertandingan yang dipimpin wasit Pedro Proenca pun menerapkan istirahat minum untuk kedua tim pada menit ke-30 dan menit ke-75 laga. ''Setiap kondisi iklim dan suhu di pertandingan akan terus dievaluasi. Jika kondisi iklim mencapai 32 derajat atau lebih, maka tim medis FIFA di stadion tersebut akan merekomendasikan adanya cooling break kepada Manajer Umum FIFA dan Komisioner Pertandingan,'' tulis pernyataan resmi FIFA. rep:reja irfa widodo ed: fernan rahadi