Jumat 04 Jul 2014 16:00 WIB
samba 2014

Samai Level La Pulga

Red:

BRASILIA -- Peran Lionel Messi dalam tim Argentina pada Piala Dunia kali ini tak diragukan lagi. Berkat torehan empat gol dan satu assist, pemain berjuluk La Pulga itu menjadi tumpuan tim Tango dari penyisihan grup sampai perdelapan final. Terbukti, ia menjadi man of the match dalam empat laga yang dilakoni skuat Alejandro Sabella.

Pada laga perempat final menghadapi Belgia, Sabtu (5/7), striker Barcelona menjadi otak serangan Argentina. Hal ini menimbulkan kewaspadaan dalam tubuh skuat the Red Devils.

Akan tetapi, mantan bintang Real Madrid, Raul Gonzalez Blanco, menilai, para pemain Argentina yang lain harus menyamai level Messi seandainya juara Piala Dunia 1978 dan 1986 itu ingin melangkah jauh pada Piala Dunia 2014.

Menurut Raul, para pemain di sekitar Messi belum mengemban tanggung jawab yang sama dengan pemain berusia 27 tahun itu. Sejauh ini, para striker seperti Gonzalo Higuain, Ezequiel Lavezzi, Rodrigo Palacio, dan Sergio Aguero belum memberikan kontribusi signifikan untuk skuat Albiceleste.

"Para pemain lain harus bersatu di sekitar Messi. Higuain dan Lavezzi kesulitan melakukan pekerjaannya. Meskipun mencetak gol, (Angel) di Maria tampil angin-anginan dan sering bermain tidak efektif," tulis Raul di Times of India.

Raul mencontohkan, yang dilakukan rekan-rekan setim Diego Maradona pada Piala Dunia 1986. Saat itu, performa para pemain seperti Jorge Valdano, Sergio Batista, sampai kiper Nery Pumpido menyamai performa Maradona sehingga membuat Argentina merengkuh trofi Piala Dunia.

"Messi melakukan apa yang dilakukan Maradona pada 1986. Akan tetapi, para pemain lain merespons dengan cara yang dilakukan rekan-rekan Maradona saat itu," tambah Raul.

Jika Argentina mempertahankan penampilan seperti saat melawan Swiss, kata Raul, maka jalan mereka menembus semifinal Piala Dunia terjal. Hal itu disebabkan skuat Marc Wilmots memiliki pertahanan kuat. Messi Cs diprediksi tidak memperoleh banyak peluang di mulut gawang Thibaut Courtois.

"Argentina memiliki lawan tangguh sekarang. Dalam empat laga, mereka (Belgia--Red) mencetak gol pada menit-menit terakhir. Hal itu menunjukkan tim memiliki kelebihan saat laga berjalan lama. Apalagi, Belgia memiliki kiper bagus di belakang pertahanan yang solid," ujar mantan striker timnas Spanyol itu.

Sebelumnya, Maradona mengecam timnas Argentina membiarkan bekerja sendirian dalam tim. Menurutnya, belum ada pemain lain yang membantu Messi merancang serangan tim. "Anak itu kesepian di lapangan. Saya memiliki perasaan kuat tentang apa yang terjadi. Saya hanya bisa menggambarkan perasaan ini dengan kemarahan," ujarnya.

"Tim ini bermain 40 persen dari kekuatannya. Tidak memiliki perubahan dalam kecepatan dan gerakan di depan. Jika tidak berubah, kami tersingkir," kecam sang legenda.

Sementara itu, di tengah kritikan banyak pihak terkait ketergantungan Argentina pada Messi, Pablo Zabaleta mengakui timnya bergantung pada 'Sang Messiah'. Bek kanan Albiceleste mengaku beruntung timnya memiliki pemain seperti Messi yang mengubah jalannya laga.

"Kami tahu dia adalah pemain utama, kapten, dan terbaik di dunia. Tim ini bermain untuk dia karena kami tahu pentingnya Messi bagi tim ini. Kami beruntung mempunyai Messi di Argentina," ujar Zabaleta.

"Setiap kali menguasai bola, kami mengumpan kepadanya karena dia adalah pemain terbaik yang dimiliki tim ini dan akan mencetak banyak gol," tambahnya.

Sementara itu, kiper Belgia Thibaut Courtois mengingatkan rekan-rekannya, terutama para bek, mewaspadai bomber berusia 27 tahun itu. Menurut kiper Atletico Madrid itu, Messi berbahaya karena pergerakannya tak bisa diprediksi.

"Ia tak bisa ditebak, jadi tidak mungkin mempelajarinya untuk mengetahui apa yang hendak dilakukan," kata Courtois dilansir Goal. "Saat menemukan ruang tembak, ia menembak. Jadi yang bisa saya lakukan sebagai kiper hanyalah berkonsentrasi sepanjang waktu," tambah kiper berusia 22 tahun itu.

Hal serupa diutarakan playmaker Belgia, Eden Hazard. Menurut gelandang Chelsea itu, menghentikan Messi adalah syarat utama mengalahkan Argentina pada laga delapan besar nanti. rep:c84 ed:fernan rahadi

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement