SAO PAOLO -- "Kami merasakan kebahagian yang sangat luar biasa. Dan kami akan menikmati kemenangan ini,". Begitulah ungkapan kebahagiaan pelatih Argentina Alejandro Sabella setelah berhasil mengantarkan timnya mendapatkan tiket terakhir final Piala Dunia 2014.
Albiceleste akhirnya mampu melaju ke laga puncak setelah dalam laga semifinal mampu mengalahkan Belanda melalui drama adu penalti dengan skor 4-2 di Stadion Corinthians Arena, Kamis (10/9). Sergio Romero berhasil menjadi man of the match dalam pertandingan tersebut karena sukses menahan eksekusi Ron Vlaar dan Wesley Sneijder.
Kemenangan ini pun menjadi sesuatu yang sangat berharga bagi persepakbolaan Argentina. Pasalnya, Argentina baru mencicipi kembali laga final Piala Dunia setelah menanti selama 24 tahun. Terakhir kali tim Tanggo berada di partai final adalah ketika menjadi runner-up Piala Dunia 1990 di Italia.
Bukan hanya itu, keberhasilan melaju ke laga final juga menjadi hadiah yang sangat manis bagi seluruh warga Argentina. Hal ini karena, tepat pada hari pertandingan, 9 Juli waktu setempat, merupakan hari di mana Argentina berhasil lolos dari penjajahan Spanyol dan mendeklarasikan kemerdekaan mereka.
Kebahagian pun terlontar dari kiper Sergio Romero. Dia mengatakan bakal menikmati kesuksesan ini bersama orang-orang yang dia cintai. "Kami sangat senang dan akan merayakannya bersama semua warga kami. Saya juga dedikasikan kemenangan ini untuk keluarga saya," ungkap Romero, dikutip dari Football Italia, Kamis (10/7).
Di kubu lawan, meski harus menelan kekalahan, pelatih Belanda Louis van Gaal mengatakan sangat senang dengan raihan yang ditorehkan anak asuhannya. Sebab, sejak memulai perhelatan empat tahunan ini, tidak ada yang memprediksi Belanda bakal mampu melangkah sejauh ini.
Meski demikian, Van Gaal pun merasa kesal kepada dirinya karena saat pertandingan akan memasuki drama adu penalti tidak bisa mengganti kiper Jansen Cillessen oleh Tim Krul pada menit-menit akhir, seperti yang dilakukan Gaal ketika sukses mengalahkan Kosta Rika. "Jika saja saya bisa mengganti dia (Cillessen) dengan Krul, maka pasti akan saya lakukan. Tapi, keberuntungan saat ini berada di tangan Argentina," ujarnya.
Van Gaal juga menjelaskan bahwa dia telah mengajarkan Romero bagaimana cara untuk menahan eksekusi tendangan penalti. Hal itu pernah dilakukan karena keduanya pernah bekerja sama saat mereka bergabung di AZ Alkmaar.
Hal senada diucapkan pemain kunci De Oranje, Arjen Robben. Penggawa Bayern Muenchen itu menegaskan bahwa Belanda merupakan tim yang sangat menakjubkan karena mampu melangkah hingga fase semifinal. Robben menuturkan cukup merasa kecewa atas kekalahan dari Argentina. Namun, dia meyakini telah melakukan yang terbaik bagi tim dan negaranya.
Sedikit berbeda dari Robben, gelandang serang Wesley Sneidjer mengutarakan sangat tersakiti dengan kekalahan ini."Ini sulit bagi kami. Kami pantas mendapatkan sesuatu yang lebih dari ini" tegas dia.
Sneijder, yang gagal mengambil tendangan penalti, merasa jika dirinya patut menjadi pemain yang harus bertanggung jawab atas kekalahan dari Argentina. Pemain Galatasaray ini juga menjelaskan sangat benci jika harus mengeksekusi tendangan penalti dalam laga krusial seperti Piala Dunia. rep:c56 ed: abdullah sammy