Rabu 31 Dec 2014 14:00 WIB

Soros Temui Jokowi

Red:

JAKARTA — Investor global asal Hungaria, George Soros, menyambangi Istana Kepresidenan, Selasa (30/12). Ia menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) guna membicarakan masalah ekonomi global dan lingkungan hidup.

George Soros dengan mengenakan jas tiba di Kompleks Istana Kepresidenan sekitar pukul 14.00 WIB ditemani tiga stafnya. Ia kemudian menemui Jokowi ditemani Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil.

Pada pukul 15.00 WIB, pertemuan tersebut usai. Presiden Jokowi tanpa memberikan keterangan perihal pertemuan tersebut, kemudian langsung bertolak ke Surabaya dan Kalimantan untuk meninjau peristiwa jatuhnya pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ8501.

George Soros tak berbicara banyak soal isi perbincangannya dengan Presiden. Ia hanya mengaku membahas kondisi perekonomian global dengan Joko Widodo dan Sofyan Djalil. "Kami berdiskusi tentang situasi finansial global," kata Soros di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta.

Soros tidak bersedia membahas secara lebih perinci mengenai perbincangan tersebut. "Saya tak mau memberi kuliah terkait hal itu."

Kendati demikian, ia mengungkapkan pembicaraannya dengan Jokowi juga menyangkut rencana pemerintah terkait situasi perekonomian dunia mendatang. "Kami telah melakukan diskusi membahas situasi keuangan global serta rencana pemerintah," katanya.

Sofyan Djalil menegaskan, mereka hanya berbagi informasi terkait dengan masalah perekonomian yang sedang terjadi di dunia. Ia mengatakan, kunjungan Soros merupakan rangkaian dari courtesy call atau kunjungan akhir tahun yang biasa dilakukan tokoh-tokoh penting dan negarawan.

Menurut Sofyan, selain masalah perekonomian, Jokowi dan Soros juga membicarakan soal masalah lingkungan hidup terkait Indonesia. "Intinya hanya courtesy call dan kemudian sharing masalah-masalah ekonomi dunia," ujar Sofyan.

Nama George Soros sebagai spekulan perdagangan mata uang, saham, dan properti mengemuka sepanjang krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak 1997. Ia disebut-sebut sebagai dalang di balik melemahnya mata uang negara-negara Asia Tenggara yang berujung pada krisis ekonomi.

Tudingan itu mula-mula dilontarkan Mahathir Mohammad saat menjabat sebagai perdana menteri Malaysia pada Juli 1997. Menurut Mahathir, investasi yang ditanamkan Soros di Asia Timur saat itu yang menggoncang perekonomian Asia Tenggara.

Sejak lontaran tudingan tersebut, Soros untuk pertama kalinya mengunjungi Indonesia pada 2006 terkait pembentukan LSM yang ia danai saat itu. Dalam kunjungan tersebut, Soros membantah telah menjadi dalang di balik krisis ekonomi.

Sejak kunjungan perdana tersebut, berulang kali Soros mengunjungi Indonesia. Sebagian besar dalam kapasitasnya sebagai utusan khusus Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait masalah perubahan iklim. Saat ini Soros lebih dikenal sebagai dermawan setelah mendirikan Open Society Intitute (OSI). rep: dessy suciati saputri ed: fitriyan zamzami

***

KUNJUNGAN SOROS

6 Januari 2006

Soros menemui mantan presiden Abdurrahman Wahid untuk membicarakan pemberantasan terorisme.

10 Februari 2010

Soros menemui Wapres Boediono dan Kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto.

10 Mei 2010

Soros menemui mantan presiden SBY terkait Konferensi Perubahan Iklim di Denmark.

21 Juli 2010

Soros menemui Menteri Keuangan Agus Martowardojo yang belum lama dilantik saat itu.

23 Juli 2010

Soros menemui Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan terkait kinerja Indonesia soal perubahan iklim.

26 Maret 2013

Soros kembali menemui SBY guna membahas pengurangan emisi dan deforestasi.

Sumber: Pusat Data Republika

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement