Target di nomor beregu tidak tercapai, lantas apa yang bakal dilakukan supaya nomor perorangan bisa mencapai target?
Masing-masing sudah memiliki beban dan target sendiri, targetnya di Hendra/Ahsan dan Tontowi/Liliyana. Untuk waktu sesingkat ini rasanya tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Yang penting, para pemain segera melupakan kegagalan ini dan dijadikan bahan pelajaran di masa mendatang.
Kemudian, atas kekalahan ini bagaimana kondisi tim, apakah terpengaruh secara psikologis buat tim dan pemain?
Tidak ada pengaruh besar karena jika berbicara tim, kalau bisa setiap pemain menyumbangkan poin buat tim. Tapi, kalau sudah kalah, ya kita nggak bisa buat apa-apa lagi. Walaupun, hasilnya tidak sesuai dengan yang kami harapkan karena pada 2010 (Asian Games) lalu kami mendapatkan perunggu di beregu putra.
Apakah absennya Simon Santoso berperan besar dalam kegagalan ini?
Memang. Kami hanya memiliki satu "peluru" dan harusnya nggak bisa lepas. Kalo lepas, bisa hilang peluang kami. Di sini kami mengandalkan Tommy, tidak ada yang lain. Seharusnya, double-nya mesti menang dan Tommy nggak boleh kalah, kuncinya di situ. Kalau Tommy kalah, hilang semua.
Apakah para pemain putra masih tetap optimistis untuk bisa tampil maksimal di nomor-nomor perorangan?
Saya rasa, para pemain masih memiliki semangat itu dan tidak ada yang kendur semangatnya. Selain itu, mereka kan juga punya target masing-masing di nomor perorangan. Saya juga sempat berkata ke para pemain, segera lupakan kekalahan lantaran sudah lewat dan lanjutkan fokus ke nomor perorangan. rep:reja irfa widodo ed: andri saubani