Senin 13 Apr 2015 13:00 WIB

Jimmy Paat, Pengamat Pendidikan Universitas Negeri Jakarta: Ada Kesan Pemerintah Terburu-buru

Red:

Penyelenggaraan UN berbasis komputer akan segera dilaksanakan. Bagaimana menurut Anda?

Pelaksanaan UN berbasis komputer tidak diselenggarakan di semua sekolah. Hanya sekolah-sekolah yang dinilai telah memenuhi persyaratan saja yang akan ikut melaksanakan UN berbasis komputer.

Justru ini menimbulkan pertanyaan, mengapa UN berbasis komputer ini diberlakukan tidak di seluruh sekolah? Jadi terlihat sekali ada perbedaan sekolah yang akan menggelar UN berbasis komputer dan berbasis kertas.

Pelaksanaannya saja masih harus dibagi dalam beberapa sesi, yang saya dengar satu komputer itu untuk tiga siswa. Dilihat dari sisi itu saja sudah menjadi pertanyaan, mengapa tidak menggelar ujian secara bersama saja?

Efektivitas pelaksanaan UN berbasis komputer bagaimana? Apakah lebih efisien ketimbang UN berbasis kertas?

Saya mungkin melihatnya bahwa di Indonesia, entah berapa tahun lagi, semua bisa menggunakan komputer. Tapi, hanya berapa persen sekarang yang dianggap bisa (mengoperasikan komputer).

Mungkin bisa dikatakan akan lebih efisien dan efektif pelaksanaan UN berbasis komputer itu jika diselenggarakan di seluruh sekolah. Jadi, karena ada sekolah yang menyelenggarakan ujian menggunakan komputer dan ada yang tidak, itu justru menjadi tidak efisien. Efisien dan efektif itu hanya untuk beberapa sekolah saja.

Jadi, saya pikir masih dipertanyakan pemberlakuan ini, jadi perdebatan karena masih banyak persyaratan yang harus dipenuhi sehingga terlihat sekali ada perbedaan sekolah yang pakai komputer dan tidak.

Pelaksanan UN berbasis komputer hanya di sekolah tertentu saja. Banyak guru yang juga masih gagap teknologi. Bagaimana mungkin kita bisa menggunakan teknologi jika sebagian besar pengajarnya saja gagap teknologi.

Dari dulu kebijakan uji coba selalu diberlakukan pada sekolah-sekolah atau tempat yang dinilai mampu, yang tidak bisa tidak pernah merasakan kebijakan. Buat saya, ya harus disamakan dulu, semua dapat fasilitas, jangan sepotong-sepotong.

Artinya, pemerintah terburu-buru menyelenggarakan UN berbasis komputer ini?

Tentu ada kesan itu. Alasannya apa kita juga tidak tahu. Kalau seandainya pemerintah dapat menerapkan kebijakan ini kepada semua sekolah, kita bisa menyebutnya tidak terburu-buru. Sebab, hanya sedikit sekolah yang menikmati UN berbasis komputer ini. Seharusnya mereka mempersiapkan sarana dulu untuk semua sekolah.

Apakah menurut Anda ujian berbasis komputer ini perlu ditunda?

Kalau ditunda, ya mereka (pemerintah) tidak mau mendengar. Saya dengar mereka sudah melakukan uji coba UN berbasis komputer serta sudah dilakukan pengecekan terkait listrik dan internet di daerah lainnya. Padahal, untuk akses seperti listrik dan internet belum tentu ada jaminan aman. Masih ada kendala. Tetapi, mungkin saja mereka sudah memecahkan kendala-kendala itu. Oleh Dessy Suciati Saputri ed: Fitriyan Zamzami

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement