Jumat 22 May 2015 13:00 WIB

Saldi Isra, Pakar Hukum Tata Negara: Ini Jalan Tengah Jokowi

Red:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bagaimana pendapat Anda mengenai anggota pansel KPK yang ditetapkan pemerintah?

Presiden mencari jalan keluar di antara pro-kontra. Atau bisa juga pro-kontra nama yang diusulkan dari Kemenkum HAM dengan yang dari Setneg. Lalu antara orang yang suka atau menolak Romli Atmasasmita atau menolak Jimly Assiddiqie. Kayak-kayak begitu.

Sudah. Daripada pusing-pusing, dicari orang yang betul, yang sikapnya terhadap KPK itu tidak terlacak dengan jelas. Walaupun, ada juga sih di antara beberapanya yang—kayak Bu Betty Alisyahbana, ya—kan sudah pendukung KPK.

 

Bukankah nama-nama itu di luar dugaan banyak kalangan, apalagi semuanya perempuan?

Jadi, jalan tengah Presiden. Dan ini eksperimen menarik. Kita bisa lihat nanti, kalau panselnya perempuan semua, kira-kira kecenderungannya bagaimana.

Maksudnya?

Jadi, mungkin juga mempertimbangkan soal penerimaan DPR terhadap pansel dan nama yang dihasilkan pansel. Ya bisa saja kan? Kalau orang-orangnya tidak disukai oleh DPR, kan akan ada pengaruhnya. Macam-macamlah "digoreng" isunya.

Mungkin ini mencari titik yang paling di tengah, di antara berbagai dorongan nama yang muncul selama ini. Jadi, saya kira menarik pilihan ini.

Apa harapan Anda terhadap para anggota pansel yang baru saja dipilih?

Yang paling penting, kita berharap, mereka membuka dirilah terhadap semua pihak yang selama ini concern terhadap isu-isu pemberantasan korupsi, terutama untuk KPK. Itu saja.

Anda pernah masuk sebagai pansel pimpinan KPK periode kedua. Apa yang Anda lihat sekarang?

Ya, kalau dulu pengalaman saya di pansel kan, pokoknya sudah lah, cari orang yang terbaik. Yang soal harus berasal dari ini dan segala macam itu di periode saya jadi pansel kan sudah selesai perdebatan itu. Sudah lah. Yang penting, cari yang terbaik.

Tantangan terbesar untuk pimpinan KPK terpilih ke depan?

Hari ini, menurut saya, mungkin orang yang komitmen pemberantasan korupsinya itu seimbang dengan langkah persuasinya. Nah, itu kalau menurut saya. Jadi, dia tidak pernah kendor untuk memberantas korupsi, tapi memiliki langkah persuasi yang tinggi.

Itu penting, di tengah menghadapi situasi seperti hari ini. Dan tentu, di atas itu semua, soal integritas itu sudah standar. Tapi, ada tambahan menurut saya. Yaitu soal apa? Soal kemampuan mempersuasi berbagai langkah penolakan yang mungkin muncul kepada KPK. c14  ed: Ferry Kisihandi

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”

(QS. At-Tahrim ayat 8)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement