Jumat 18 Mar 2016 15:00 WIB

Mahfudz Sidiq, Ketua Komisi I DPR: Israel Bicara yang Bukan Fakta

Red:

Bagaimana pendapat Anda atas tudingan Israel yang menyebut Indonesia melanggar perjanjian rahasia?

Itu berita bohong. Wakil menlu Israel itu bicara yang bukan fakta di parlemen mereka. Saya bicara dengan Menlu Retno Marsudi. Beliau tegas menyatakan, Israel sejak awal berusaha menghalangi keberangkatan ke Ramallah dan pembukaan Konsulat Kehormatan.

Memang ada permintaan dari Israel, rombongan yang mau ke Ramallah bisa diizinkan masuk apabila melakukan pertemuan dengan Israel di Tel Aviv. Tapi, dari awal itu tegas ditolak oleh Menlu.

Apa kira-kira maksud pernyataan Israel itu?

Saya melihat pernyataan itu semacam pembelaan mereka karena khawatir terhadap reaksi yang mungkin muncul terhadap sikap Israel yang menolak menlu kita masuk Palestina. Jadi, itu dijadikan sebagai alasan.

Kita menganggap Palestina sebagai negara yang merdeka, seperti yang diakui PBB juga. Tapi, mengapa kita seolah-olah tidak berani untuk ke Ramallah? Palestina itu akses masuknya melewati imigrasi yang sepenuhnya dikontrol oleh pihak Israel.

 

Siapa pun yang masuk ke Tepi Barat lewat Yordania, itu memang akan melewati wilayah perbatasan yang imigrasinya dikuasai Israel.

Ada desakan kepada pemerintah agar mengecam pernyataan Israel?

Menurut saya, tidak perlu reaktif. Yang paling penting dalam pembukaan Konsulat Kehormatan, pemerintah tidak perlu mendapat izin Pemerintah Israel. Larangan mereka menunjukkan pada dunia bahwa Palestina masih di bawah kendali Israel.

 

Apa harapannya terhadap Konsulat Kehormatan di Ramallah?

Konsulat Kehormatan ini, walaupun tidak menjalankan fungsi-fungsi yang penuh seperti konsulat jenderal, dia menjadi semacam kantor pengikat hubungan bilateral kita dengan Palestina.

Kedua, melalui konsulat ini, kita berharap komunikasi antara otoritas Palestina dan KBRI di Aman Yordania ataupun dengan Pemerintah Indonesia akan lebih lancar.

Dalam sambutannya, Menlu memang mendorong peningkatan kerja sama di bidang perdagangan, kebudayaan, pendidikan, pariwisata, termasuk fungsi perlindungan WNI. Dari waktu ke waktu, jumlah kunnjungan WNI ke Palestina meningkat.

Tetapi, sekali lagi saya katakan, pembukaan Konsulat Kehormatan ini adalah capaian antara penguatan hubungan diplomatik Indonesia dan Palestina serta upaya mendorong kemerdekaan Palestina secara utuh. Oleh Eko Supriyadi, ed: Ferry Kisihandi

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement