Senin 09 Jan 2017 15:00 WIB

Letnan Jenderal Edy Rahmayadi, Ketua Umum PSSI: Format ISL tidak akan Banyak Berubah

Red:

Kongres Tahunan PSSI menetapkan kompetisi resmi sepak bola nasional akan dimulai Maret 2017. Formatnya bakal seperti apa?

Kongres menyetujui Liga Indonesia akan resmi dimulai pada 26 Maret nanti. Itu untuk yang klub-klub di ISL (Indonesia Super League). Formatnya nantilah kita bahas habis kongres ini. Tapi, sepertinya tak ada yang berubah. Sama saja kayak yang kemarin-kemarin (ISL 2015 dan tahun-tahun sebelumnya). Nanti di ISL tetap 18 klub. Maunya saya, kalau bisa ini (ISL) 2018 bisa jadi 20 klub pesertanya.

Klub-klub kita (di Indonesia) sangat banyak. Kita tampung semuanya supaya mereka bisa ikut kompetisi. Divisi Utama (kompetisi kasta kedua), juga dimulai. Enggak lamalah setelah itu (kick off laga pertama ISL 2017). Persebaya (klub pemutihan) kami tetapkan di sini. Ada PSMS (Medan) juga. Kira-kira, ada 50 sampai 60 klub yang di divisi utama. Di Liga Indonesia Ketiga (Liga Nusantara) lebih banyak lagi di daerah-daerah. Banyak sekali itu. Tapi bagus itu.

PSSI akan membatasi pemain asing di klub-klub liga utama?

Iya, ini kan untuk kepentingan kita juga. Saya inginkan kita majukan pemain-pemain kita (dalam negeri) sendiri. Kita punya banyak pemain-pemain yang bagus-bagus. Klub-klub kami dorong untuk mau merekrut mereka.

Tetapi kita enggak melarang pemain asing. Cuma dibatasi saja. ISC (Indonesia Soccer Championship) 2016, pemain asing (dari Eropa-Amerika-Afrika) dibolehkan maksimal tiga (pemain), tambahan satu pemain dari Asia. Kita maunya ini dikurangi, jadi dua pemain asing (antara Eropa-Amerika-Afrika) dan satu pemain dari Asia. Tapi nanti ini akan kami putuskan bagaimana ini bisa dilakukan.

Pembentukan timnas yang lalu klub-klub ISL membatasi perekrutan jumlah pemain. Apakan ada perubahan di kompetisi nanti?

Saya jamin tidak ada lagi yang seperti itu. Klub-klub di ISL, di Divisi Utama, juga di yang lainnya (Liga Nusantara) itu tempat kita mencari pemain-pemain untuk timnas. Jenjangnya dari situ. Kalau sudah untuk timnas Indonesia, klub-klub mana pun enggak boleh menahan pemain-pemain yang ditunjuk untuk timnas. Itu enggak boleh lagi terjadi.

Saya sudah minta agar jadwal pertandingan di ISL nanti juga disesuaikan dengan jadwal timnas. Kapan timnas berlatih, kapan bertanding, klub-klub harus bebaskan dia. Enggak boleh yang seperti itu (membatasi jumlah pemain untuk timnas). Kita akan atur dan rancang kompetisi kita sesuai dengan yang dibutuhkan timnas.

Di kepengurusan PSSI sebelum Anda, klub-klub di Liga Indonesia banyak yang bermasalah. Bagaimana jika masalah serupa kembali terjadi?

Saya ini baru pertama kali jadi ketua umum PSSI. Saya seperti orang baru lahir di sepak bola kita. Tapi saya dipilih mereka (anggota PSSI) untuk memimpin ini. Ada banyak sekali masalahnya. Di klub-klubnya, di sistem sepak bolanya sendiri, di PSSI-nya juga ada kan. Tapi semuanya akan kita selesaikan. Saya pasti selesaikan.

Kongres kali ini, saya minta supaya semuanya satu hati. Kalau enggak bisa satu hati, enggak akan bisa selesai. Semua masalahnya harus diselesaikan. Masalah-masalah yang selama ini ada sebelum saya ada (memimpin PSSI), dan sekarang sudah selesai.

Persebaya saya tetapkan untuk dipulihkan. Semua setuju Persebaya ikut lagi bermain (berkompetisi). Mereka kita tetapkan di Divisi Utama, bukan di ISL. Tapi itu tak apa-apa. Kalau klub itu punya kualitas, pasti tahun depan sudah bisa di ISL.

Ada juga klub-klub bermasalah lainnya yang sama kayak Persebaya. Saya pulihkan semua karena kita enggak boleh memberikan klub sanksi larangan ikut kompetisi. Kalau salah, memang salah, tapi mereka harusnya tetap bermain.

Oleh Bambang Noroyono, ed: Muhammad Iqbal

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement