KUALA LUMPUR -- Lima warga negara Indonesia yang diduga hendak ke Aceh dinyatakan meninggal setelah kapal yang mereka tumpangi tenggelam di sekitar Pulau Carey, Selangor, Malaysia.
"Identitas korban meninggal sedang dalam proses verifikasi," kata Wakil Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia Hermono kepada Antara di Kuala Lumpur, Rabu (18/6).
Pada Rabu (18/6) dini hari, sebuah kapal yang membawa 97 penumpang tenggelam di sekitar Pulau Carey, Selangor. Sebanyak 61 orang berhasil diselamatkan, sedangkan sisanya masih dalam pencarian.
Menurut Hermono, identitas warga negara Indonesia yang meninggal sedang dicari dan menunggu verifikasi dari pihak kepolisian Malaysia. Pihak KBRI Kuala Lumpur sedang berupaya mendapatkan informasi selengkapnya tentang peristiwa tersebut, terutama mengenai penumpang, asal keberangkatan, dan tempat tujuannya. Kejelasan informasi mengenai korban tewas dan korban hilang juga terus diupayakan KBRI Kuala Lumpur.
Bahkan, kata Hermono, Duta Besar RI untuk Malaysia Herman Prayitno dan tim satgas KBRI langusng menuju ke lokasi untuk mendapatkan informasi selengkapnya. "Pak Dubes Herman juga meminta kepada pihak Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia untuk mencari korban yang belum ditemukan," kata Hermono.
Terkait kejadian tersebut, KBRI Kuala Lumpur menyampaikan rasa prihatin dan meminta para pekerja Indonesia yang tidak memiliki dokumen agar tidak memilih jalan kembali ke Tanah Air dengan menggunakan jalur tidak resmi. Selain tidak aman, jalur tidak resmi tersebut juga sangat membahayakan jiwa.
Dia meminta para pekerja yang tidak mempunyai izin kerja untuk bersabar dan tidak pulang dengan cara yang berbahaya, seperti dengan menumpang kapal kecil sarat penumpang, sehingga tidak terjamin keamanannya. Guna mengatasi permasalahan tenaga kerja tak memiliki izin, saat ini Pemerintah Indonesia dan Malaysia sedang mengupayakan pemulangan mereka secara resmi dan aman.
Pemerintah Malaysia pun sedang menyiapkan program pemulangan dengan biaya yang terjangkau.
Terkait musibah kapal tenggelam, KBRI Kuala Lumpur menegaskan, akan mengupayakan pemulangan para korban yang selamat dari peristiwa nahas tersebut. "Kami akan berkoordinasi dengan pihak imigrasi Malaysia agar para korban selamat tersebut bisa dipulangkan segera," ujar Hermono.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Michael Tene menambahkan, KBRI Kuala Lumpur terus bekerja sama dengan instansi terkait di Malaysia untuk upaya pencarian dan penyelamatan para WNI tenggelam. Saat ini, kata Michael, KBRI Kuala Lumpur telah berada di lokasi mendampingi para penumpang yang selamat.
Kantor berita AP menyebutkan, korban selamat sebanyak 60 orang, 32 hilang, dan lima meninggal dunia. Korban tewas adalah seorang perempuan dan empat laki-laki. Di antara korban selamat adalah 12 perempuan dan seorang anak. Kapal tenggelam di sekitar dua mil laut (3,7 kilometer) dari lepas pantai Kuala Lumpur di Selat Malaka.
Petugas badan maritim Malaysia Mohamad Hambali Yaakup mengatakan bahwa para penumpang adalah pekerja yang akan pulang ke kampung halaman menjelang datangnya Ramadhan. Mereka hendak meninggalkan Malaysia menuju Aceh.
Dia mengatakan, penumpang selamat ditolong nelayan dan petugas pemadam kebakaran setempat di laut. Ada juga yang ditemukan di daratan setelah berhasil berenang. Saat ini, kata Hambali, para penumpang sedang dimintai keterangan oleh polisi dan petugas imigrasi.
rep:ani nursalikah/ap/reuters/antara ed: eh ismail