ANKARA - Pemerintah Turki telah mengevakuasi ke Turki sejumlah warga Jalur Gaza, Palestina, yang terluka akibat serangan militer Israel. Korban luka-luka warga Gaza tersebut akan mendapatkan perawatan di Ankara.
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, pesawat ambulans milik Turki telah menuju Israel pada Ahad (10/8) untuk membawa empat warga yang terluka agar mendapatkan perawatan di Turki. "Mereka akan dirawat di rumah sakit di Ankara," kata Erdogan, seperti dikutip kantor berita Anadolu, yang dikutip oleh Associated Press, Senin (11/8).
Erdogan menyampaikan hal tersebut dalam pidato kemenangannya dalam pemilu presiden Turki yang pertama kali langsung dipilih oleh rakyatnya sendiri. Menurut Erdogan, selain empat warga Gaza korban konflik Israel-Palestina, sejumlah anak-anak yang terluka juga turut dievakuasi.
Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu menambahkan, Turki selama pekan ini akan bekerja membangun koridor udara guna membawa para korban yang terluka parah di Gaza ke Turki.
Senin (11/8) pagi, keempat warga Palestina yang terluka tiba di Ankara, ibu kota Turki. "Saudara kami yang terluka dari Gaza sudah mulai datang," kata Davutoglu. Kedatangan empat warga Gaza korban invasi Israel tersebut disambut warga Palestina, tiga perempuan dan seorang pemuda, yang kemudian membawa mereka ke rumah sakit.
Pada tahap pertama, kata Davutoglu, Pemerintah Turki berencana membawa dan mengobati sekitar 200 pasien warga Gaza yang terluka. Pasien akan dibawa oleh pesawat dalam kelompok sekitar 40 orang setelah adanya kesepakatan gencatan senjata terbaru antara Israel dan Palestina, di Kairo, Mesir.
Di Teheran, Iran, Kepala Organisasi Dakwah Islam Mehdi Khamoushi mengimbau, dunia Islam harus mengembangkan solidaritas untuk menghentikan tragedi kemanusiaan di Jalur Gaza saat ini. "Musuh-musuh telah melanggar aturan apa pun untuk mencapai tujuan jahat mereka," katanya.
Menurut Khamoushi, umat Islam dunia bertanggung jawab serius untuk menghentikan genosida dan pembantaian anak-anak serta warga sipil yang tak berdaya di Gaza. "Anak-anak di Gaza harus tahu bahwa mereka adalah anak-anak kita dan rasa sakit serta penderitaan mereka sama seperti yang kita rasakan," katanya.
Pemerintah Iran akan mengirim sekelompok fotografer ke Jalur Gaza guna merekam kejahatan kemanusiaan Israel dan tindakan kejahatan perang mereka di bumi Palestina. antara ed: eh ismail