Merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga adalah idaman umat Muslim di seluruh dunia. Hanya, terkadang harapan tersebut harus pupus oleh tuntutan pekerjaan dan halangan lainnya.
Pengalaman tersebut pernah dialami oleh Mohammad Ahsan. Tahun lalu, pebulu tangkis usia 26 tahun itu harus merayakan Lebaran di Guangzhou, Cina.
Foto:Republika/Rakhmawaty La'lang
Pasangan pemain Tim Thomas Hendra Setiawan (kiri) dan Mohammad Ahsan (kanan) saat hadir dalam HUT Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) di Pelatnas PBSI Cilangkap, Jakarta, Senin (5/5).
"Tahun lalu kansaya ikut Kejuaraan Dunia 2013, jadi tidak bisa merayakan Lebaran dengan keluarga," ujar Ahsan tengah pekan ini seperti dilansir laman resmi PP PBSI.
Tahun ini, tanggal 1 Syawal 1435 Hijriyah tak berberengan dengan jadwal turnamen bulu tangkis dunia. Ahsan pun tak menyia-nyiakan kesempatan ini dengan menghabiskan waktu bersama keluarga. Terlebih, Ahsan baru saja dikaruniai putri pertamanya awal tahun ini. "Sekarang Lebarannya lengkap dengan istri dan anak juga," kata pemain ganda putra nomor satu dunia ini.
Namun, Ahsan tak bisa bersantai- santai meski sedang libur Hari Raya. Ia harus tetap menjaga kondisi dengan latihan pada saat senggang. Maklum, akhir Agustus ini ia harus mengikuti Kejuaraan Dunia 2014 di Kopenhagen, Denmark. Sebagai juara bertahan, Ahsan dituntut untuk menunjukkan performa maksimal.
Selain tetap latihan untuk menjaga stamina, Ahsan juga berhati-hati menyen tuh makanan yang tersaji saat Lebaran. Demi menjaga kebugaran, ia harus mengontrol menu dan pola makan. "Harus pintar-pintar memilih.Tidak boleh sembarangan," ucapnya.
Soal makanan, Ahsan mengaku sangat menyenangi makanan khas daerah asalnya, Palembang. Berbagai makanan khas ibu kota Sumatra Selatan itu menjadi sajian utama di meja makan selama Lebaran. Ahsan berharap, Lebaran tahun ini bisa meningkatkan motivasinya untuk mempertahankan gelar pada kejuaraan dunia. rep:adi wicaksono ed:endro yuwanto