"Saya harap bisa membuat semua orang bahagia dan meraih banyak gelar di sini. Hala Madrid!"
Itu adalah sebagian dari sedikit kata yang bisa keluar dari mulut James Rodriguez. Entah karena grogi atau masih tak percaya bisa bergabung dengan klub yang ia impikan sejak lama, James hanya menggunakan kurang lebih 30 detik untuk menyampaikan pidato perkenalan di atas panggung kepresidenan Santiago Bernabeu, Selasa (22/7) waktu setempat.
Sedikit tapi efisien. Hanya beberapa patah kata, James sukses membobol hati kurang lebih 45 ribu pendukungnya yang memadati stadion kebanggaan Real Madrid.
Jika biasanya Bernabeu dipenuhi dengan warna putih kebanggaan Madrid, kali ini seragam kuning Kolombia menghiasi hampir setengah pengunjung yang ingin melihat aksi James.
Ketika sang idola menginjak rumput stadion pertama kali dengan berseragam los Blancos, penonton sontak bergemuruh. James lantas memanjakan penggemarnya dengan aksi juggling dan bagi-bagi bola.
Peristiwa menarik terjadi ketika seorang penonton menerobos masuk lapangan untuk mengejar James. Saat petugas keamanan bergegas mengamankan pria tak dikenal itu, James justru memeluk dan memberikannya bola. Kejadian serupa terulang tak lama kemudian dan lagi-lagi James tidak menunjukkan sikap arogan.
Klub berjuluk Galacticos itu resmi memperkenalkan bintang baru yang datang dari AS Monaco. Dengan dana 80 juta euro (Rp 1,2 triliun), James menjadi pemain ketiga termahal Madrid saat ini setelah Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale. Pemain berusia 23 tahun itu pun akan beradu sinar dengan bintang-bintang lain dalam 'galaksi' Real Madrid.
Perkenalan James kepada publik dimulai dengan penayangan rekaman kariernya sejak masih belia. Melihat dirinya mencetak gol dari layar di hadapannya, James lantas tersenyum disusul dengan sorakan riuh penonton di stadion.
Acara berlanjut dengan kata sambutan dari Presiden Madrid, Florentino Perez. Dalam pidatonya, pengusaha berusia 67 tahun itu turut mengenang mendiang legenda Madrid, Alfredo di Stefano, yang wafat beberapa waktu lalu. Sebelum bersinar di Madrid, pemain Argentina itu membangun karier profesionalnya dari negara asal James, Kolombia. Perez kemudian memuji penampilan menawan James di Piala Dunia karena berhasil menjadi top skor dan mencetak gol terbaik.
"Anda (James) tak pernah menyembunyikan cinta untuk seragam ini. Sekarang mimpi menjadi pemain Real Madrid telah menjadi kenyataan," kata Perez dikutip dari situs resmi Madrid. Di akhir pidatonya, penonton sempat tertawa karena Perez salah melafalkan nama James.
Duta besar Kolombia untuk Spanyol Fernando Carrillo turut ambil bagian dalam acara tersebut. Ia menyampaikan pesan kebanggaan dari negaranya karena mampu menempatkan satu wakil di skuat Madrid. Carrillo mengaku Kolombia memiliki ikatan erat dengan Madrid berkat sosok Di Stefano. Sekarang, Carrillo yakin Kolombia telah menjelma menjadi salah satu tim terbaik dunia. "Hala Madrid! Hala James! Viva Kolombia!" ujar Carrillo.
Klub yang baru saja meraih gelar 'la Decima' berkat trofi ke-10 di ajang Liga Champions akhirnya memiliki pemain nomor 10 lagi. Setelah Mesut Oezil meninggalkan Madrid setahun yang lalu, jersey nomor 10 menjadi tak bertuan.
Kini James mendapat kehormatan menggunakan nomor punggung warisan legenda-legenda dunia. Dalam 20 tahun terakhir, jersey bernomor 10 kerap diberikan untuk seorang bintang lapangan. Michael Laudrup dan Clarence Seedorf adalah dua legenda pengguna nomor keramat hingga akhir milenium kedua. Legenda Portugal Luis Figo melanjutkan estafet mulai musim 2000/2001 hingga lima musim berikutnya. Robinho, Wesley Sneijder, dan Lassana Diarra juga pemain yang beruntung karena sempat menggunakan nomor 10 Madrid. n c71 ed: abdullah sammy