''Dia adalah spesialis gagal. Jika dia benar, maka saya takut akan kegagalan itu karena saya tidak pernah mengulangi kesalahan yang sudah saya buat. Delapan tahun tanpa gelar, itu adalah sebuah kegagalan besar,'' sembur Jose Mourinho ketika ditanya wartawan terkait penilaiannya soal kiprah Arsene Wenger di Arsenal.
Pernyataan itu keluar dari mulut Mourinho pada Februari silam. Saat itu, Arsenal dan Chelsea memang tengah bersaing ketat dan hanya berselisih satu poin di dua posisi teratas klasemen sementara. Pernyataan Mourinho itu seolah menandakan babak baru perseteruan Mou dengan Wenger usai pelatih asal Portugal itu memutuskan kembali berkiprah di Inggris pada awal musim lalu.
Delapan bulan berselang, sebuah dorongan yang dilakukan Wenger kepada Mourinho dalam laga Chelsea kontra Arsenal, Ahad (5/10) malam WIB, menjadi buah bibir media Inggris. Dalam laga panas itu, Chelsea mengemas kemenangan atas Arsenal lewat gol penalti Eden Hazard serta aksi Diego Costa.
Foto:stefan wermuth/Reuters
Namun, bukan kemenangan 2-0 the Blues atas Arsenal yang menghiasi halaman utama media Inggris, melainkan kisah bentrok fisik antara Wenger dan Mourinho yang lebih jadi sorotan.
Atas ulahnya mendorong Mourinho, kali ini giliran Wenger yang dianggap menjadi pesakitan. Dalam tayangan video, Wenger memang terlihat berusaha untuk terus mendorong Mourinho, sementara Mourinho berusaha bertahan dan sempat menarik dasi Wenger sembari terus berteriak, ''Mundur-mundur."
Namun, Wenger menolak meminta maaf atas dorongan itu, sama seperti Mourinho kala mengeluarkan komentar pedas atas dirinya pada Februari silam. Pelatih asal Prancis itu beranggapan, dia hanya ingin melakukan protes terhadap ofisial pertandingan, Jon Moss, terkait tackling keras yang dilakukan Garry Cahill terhadap Alexis Sanchez. Tidak hanya itu, Wenger juga ingin memeriksa kondisi Alexis. Sayangnya, dia justru dihalang-halangi Mourinho.
''Apakah saya menyesal telah melakukan hal tersebut. Saya hanya ingin pergi dari satu titik ke titik lainnya. Tapi, saya malah dikonfrontasi tanpa ada sambutan hangat. Apakah itu sebuah dorongan? Sedikit, Anda tentu tahu saat saya benar-benar melakukan dorongan,'' kata pelatih berusia 64 tahun itu di BBC.
Sementara Mourinho berkeras, dia tidak mau wilayah teknis yang diperuntukkan dirinya dilalui Wenger. Terlebih, Wenger ingin melakukan instruksi teknis kepada Alexis dan memprotes keputusan wasit Martin Atkinson, yang tidak memberikan kartu merah kepada Cahill. Hal inilah yang mengganggu mantan pelatih Inter Milan tersebut.
Alhasil, bisa dibilang pangkal pertikaian yang sempat beberapa menit menghentikan laga itu merupakan perebutan teritori antara Wenger dan Mourinho. ''Dia berusaha datang ke area teknis saya dan bukan untuk alasan yang bagus untuk memberikan instruksi teknis dan mendorong wasit memberikan kartu merah. Jelas, saya tidak suka hal tersebut,'' ujar Mourinho di Sky Sports.
Kendati begitu, eks pelatih Real Madrid itu tidak ambil pusing dengan dorongan yang dilakukan Wenger. Menurutnya, hal itu jamak dalam sebuah pertandingan sepak bola, terlebih dengan tekanan dari laga tersebut. ''Laga ini menjadi begitu panas dan emosional karena melibatkan dua klub besar, rivalitas besar, dan pertandingan penting buat kedua tim,'' lanjut Mourinho.
rep:reja irfa widodo ed: abdullah sammy