Rabu 15 Oct 2014 14:00 WIB

Bukti Penyerang Debutan

Red:

ROMA -- Italia mengubur mimpi Malta untuk mencuri satu poin ketika bermain di kandangnya. Tim asuhan Pietro Ghedin kandas 0-1 di kandang sendiri dari Azzurri di Stadion Nasional Ta'Qali.

Adalah penyerang debutan dari klub Southampton, Graziano Pelle, yang membawa Gli Azzurri pulang dengan tiga poin. Golnya yang memanfaatkan kesalahan bek Malta sekaligus jadi ''pelipur lara'' krisis penyerangan Italia asuhan Antonio Conte.

Bersama Ciro Immobile, Pelle coba memaksimalkan formasi 3-5-2 Conte. Perannya sebagai juru gedor membuat Conte sedikit lega. Setidaknya, Italia bisa mengamankan tiga angka kendati banyak peluang yang terbuang percuma di gawang Malta.

''Kemenangan ini untuk setiap pemain yang memiliki peran, terutama dengan pemain yang mencetak gol. Itu sangat penting baginya (Pelle), dia bisa menjadi pemain penting dan aku tidak salah memanggilnya,'' ujar Conte dilansir dari laman Football Italia.

Menurut Conte, Pelle merupakan pemain yang memanfaatkan fisiknya untuk menaklukkan lawan, tapi tidak mengurangi tekniknya dalam mengolah bola. Pelle pun disebut Conte sebagai pemain berkarakter yang bakal menghuni lini depan Italia.

Meskipun memuji anak asuhnya, Conte tetap memberikan kritik yang membangun. Ia menjelaskan, timnya bisa menambah gol jika memanfaatkan ruang untuk berimprovisasi. ''Memang kita telah melakukan yang terbaik, tapi aku melihat masih banyak ruang yang belum dimanfaatkan tim,'' kata dia dikutip dari Four Four Two.

Pertandingan selanjutnya, Italia akan melawan Kroasia yang menaklukkan Azerbaijan enam gol tanpa balas. Conte meminta anak asuh untuk tetap fokus dan memberikan yang terbaik bagi Italia.

Merasa terpanggil untuk memberikan yang terbaik, Graziano Pelle memberikan garansi kepada Conte untuk terus tampil baik. Sebagai pemain yang tidak muda lagi, Pelle mengakui kepercayaan yang diberikan Conte adalah kesempatan terakhir. ''Aku senang di sini, aku jamin aku bisa melakukan lebih nantinya dan Conte akan mendapatkan sesuatu dariku,'' katanya dilansir dari laman Forza Italian Football.

Pelle mengatakan, Conte mengerti tentang kelebihan dan posisinya yang mengandalkan fisik dalam membobol gawang lawan. Terlebih, ketika Malta bermain sangat defensif dan Conte memberikan instruksi untuk lebih menekan ke depan.

Pelle pun memahami keinginan Conte karena memiliki pengalaman bermain di Liga Primer Inggris. ''Aku datang dari Liga Inggris dengan tekanan yang tinggi, bermain dengan tim yang sangat defensif. Ini pelajaran untukku dan Conte memahami hal itu,'' kata dia.

Sementara itu, pelatih Malta Pietro Ghedin mengakui kekalahan timnya. Menurutnya, Italia memiliki kualitas pemain serta strategi melebihi timnya. Ia pun menyebut strategi Conte memiliki karakter dan membuat perubahan di tubuh Italia.

''Dia menanamkan keseriusan bagi para pemain, motivasi meraih kemenangan, dan karakter. Itu terlihat ketika pertandingan berlangsung,'' kata dia.

Ia tidak menyalahkan permainan anak asuhnya dan menganggap timnya sudah bermain baik. Kini, tujuan selanjutnya ialah persiapan menghadapi partai tandang di Bulgaria. Ghedin berharap timnya bisa bermain sebagai tim dan mengandalkan kerja sama antarpemain.

''Aku harap keadaan bisa berubah. Kita melihat ke depan dan memberikan yang terbaik untuk pendukung kita,'' kata dia dilansir dari laman resmi timnas Malta.rep:wahyu saputra ed: abdullah sammy

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement