Senin 25 Aug 2014 16:00 WIB

Kelas Menengah Inginkan Manfaat Spiritual

Red:

MAKASSAR -- Konsumen kelas menengah Indonesia kini tidak hanya menginginkan manfaat fungsional dan sosial dari suatu produk ekonomi, tetapi juga manfaat spiritual.

"Kelas menengah Indonesia kini tumbuh semakin kaya, semakin cerdas, dan semakin religius. Mereka tidak hanya menginginkan manfaat sosial dan fungsional, tetapi juga manfaat spiritual dari produk yang mereka konsumsi," kata penulis buku Marketing to the Middle Class Moslem Yuswohady di Makassar, Sabtu (23/8).

Yuswohady mengatakan bahwa kecenderungan tersebut terlihat dari booming penjualan yang kini tengah dinikmati produk-produk berbasis syariah.

"Label kosmetik halal, misalnya, kini semakin menggerogoti pangsa pasar label kosmetik konvensional. Belum lagi, industri hijab yang tumbuh pesat, termasuk hotel-hotel syariah yang semakin menjamur," ujar Yuswohady.

Kini, lanjutnya, ibadah tidak lagi semata terbatas pada hal-hal yang bersifat ritual, seperti shalat, zikir, atau puasa. "Konsumsi juga mulai dipahami sebagai salah satu cara beribadah dan memenuhi kebutuhan itu merupakan peluang pasar yang besar bagi produsen dan marketer," tuturnya.

Yuswohady mengidentifikasi, setidaknya terdapat 11 produk dengan pasar kelas menengah Muslim yang besar, di antaranya, kosmetik dan makanan halal, hijab, produk investasi dan asuransi syariah, bank syariah, dan hotel syariah.

Ia menjelaskan bahwa ke depan bisnis berbasis syariah tersebut dapat terus berkembang, bahkan ke tingkat global karena prinsip Islam yang memang universal. "Jangan heran bila kelak kita akan menemukan hotel-hotel syariah di Tiongkok misalnya, karena Islam memang adalah rahmatan lil alamin. Prinsipnya universal, sehingga produk berbasis syariah bisa diterima di mana saja," katanya.

Dalam kesempatan sebelumnya, Wakil Presiden Boediono mengatakan, saat ini ekonomi Islam adalah bagian penting dari ekonomi global. "Dan, signifikansinya akan cenderung meningkat di masa mendatang," kata Boediono saat membuka The 1st  OIC International Forum on Islamic Tourism 2014 di Jakarta, Senin (2/6).

Tujuh sektor ekonomi Islam yang mengalami peningkatan menonjol adalah kuliner, keuangan Islam dan industri asuransi, fashion, kosmetik, farmasi, hiburan, serta pariwisata. "Salah satu di antara tujuh konteks ekonomi yang mengalami perkembangan paling dinamis adalah pariwisata. Sementara itu, fakta juga menunjukkan bahwa pariwisata berbasis syariah merupakan bagian penting dari kecenderungan ini," tutur Boediono. antara ed: irwan kelana

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement