oleh:c70 -- SEMANGGI -- L (3,5 tahun), siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Sekolah Saint Monica, Jakarta Utara, yang diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh gurunya, memenuhi panggilan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polda Metro Jaya, Senin (19/5) malam. L datang ke Polda Metro Jaya diantar B, ibunya dan pengasuhnya, Soleha.

"L dapat mengingat dan menjelaskan dengan baik peristiwa yang menimpanya," kata B seusai menemani L memberikan BAP di Polda Metro Jaya, Senin (19/5) malam.

L tampak ceria seusai memberikan keterangan, namun berbeda saat ditanya apakah L mau pergi ke sekolah. "Miss di sekolah jahat," kata L dengan nada sedih.

Miss yang dimaksud L diduga Harianti alias Miss Sari, guru di sekolah yang dilaporkan telah melakukan pelecehan seksual terhadapnya. "Kalau ada teman ayahnya yang datang, dia selalu bilang ada orang jahat di sekolah," kata B menceritakan keseharian L.

B mengatakan, sejak kasus yang menimpa L mencuat di media, anak-anak yang bersekolah di PAUD Saint Monica sudah tidak pernah lagi berangkat ke sekolah seperti biasa. "L sendiri memang mengalami trauma berat hingga selalu mengigau sakit saat tidur dan tak mau mengenakan celana di rumah," ujar B.

Kasus itu terbongkar setelah B, orang tua korban, curiga dengan perubahan perilaku anaknya. Setelah buang air besar, B mengatakan anaknya mengaku sakit di bagian anus. Saat B memegang bokong L, sang anak menjerit kesakitan. Setelah divisum, anus L pernah terkena benda tumpul.

Saat diperiksa, Miss Sari membantah tangannya melakukan perbuatan tak senonoh kepada L. "Kami akan periksa saksi lain seperti keluarga korban, guru lain, termasuk CCTV," tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, Senin (19/5). ed: karta raharja ucu

Ikuti Whatsapp Channel Republika