Rabu 16 Jul 2014 15:30 WIB

Walkot Ikut Ngangkot

Red:

Berangkat ke kantor menggunakan kendaraan umum menjadi rutinitas sehari-hari bagi sebagian besar warga di perkotaan. Kendaraan umum atau sering juga disebut angkutan kota (angkot) dipilih karena memberikan sarana transportasi yang murah.

Banyaknya kendaraan pribadi mengakibatkan kemacetan yang tak terselesaikan di sejumlah kota, terutama Jakarta dan kota-kota di sekitarnya, seperti Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang. Tak heran jika pemerintah-pemerintah daerah di kawasan Bodetabek semakin meningkatkan peran angkutan umum demi mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di jalan raya.

Salah satu program yang diterapkan untuk mengurangi penggunakan kendaraan pribadi di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), adalah One Day No Car (ODNC) yang digagas Wali Kota Nur Mahmudi Ismail. Tapi, yang utamanya untuk ODNC ini lebih diterapkan bagi para pengguna kendaraan dinas.

Demi menyukseskan program ODNC alias "Sehari tanpa Kendaraan Dinas" di Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail kembali menggunakan kendaraan umum dari rumahnya menuju Kantor Wali Kota yang terletak Jalan Margonda, Depok, Selasa (15/7). Kali ini, Nur Mahmudi terlihat menggunakan angkutan umum jurusan Pal - Depok dari rumahnya ke Balai Kota yang berjarak sekitar tujuh kilometer (km).

Republika yang kebetulan menggunakan angkutan yang sama mengamati Nur Mahmudi dikawal ajudannya dan memberhentikan angkot di daerah jalan Akses UI (Universitas Indonesia) sekitar pukul 08.15 WIB. Dengan mengenakan kemeja batik cokelat, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut menyempatkan menyalami pengemudi angkutan sebelum duduk bersama penumpang lainnya.

Sopir itu rupanya mengenakan seragam resmi organisasi pengusaha nasional angkutan bermotor di jalan alias Organda. Hal itu menarik perhatian Nur Mahmudi. "Wah, terima kasih Pak sudah mengenakan seragam. Disiplin terus, ya Pak," kata Nur Mahmudi.

Lingkungan dan jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Depok setiap Selasa menerapkan aturan One Day No Car. Nur Mahmudi mengatakan, sejak diluncurkan aturan tersebut pada Juni 2012, program tersebut berjalan optimal. "Sejauh ini, kami di jajaran Pemkot Depok semangat terus ya karena program ini banyak sekali manfaatnya," ujar dia.

Dikatakan Nur Mahmudi, selain untuk menghemat anggaran biaya pengeluaran mobil dinas, pemberlakuan program tersebut juga dapat mengurangi polusi yang ada di Kota Depok. Manfaat lainnya, katanya, dengan menggunakan kendaraan umum tentunya bisa mengefektifkan transportasi umum.

Pada Selasa Nur Mahmudi biasanya menggunakan kendaraan yang berbeda-beda. "Tapi, hari ini saya pilih angkot. Kan dengan begini juga bisa berinteraksi langsung sama warga Depok," kata dia.

Mantan presiden Partai Keadilan (sekarang PKS—Red) itu berkomitmen akan terus memberlakukan program tersebut. Terlebih, selama berjalannya program tersebut tidak ada kendala yang dirasakan jajaran Pemkot Depok.

Program sejenis juga diterapkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Gubernur DKI Jakarta nonaktif Joko Widodo mengintruksikan kepada jajaran pegawai negeri sipil (PNS) DKI untuk menggunakan kendaraan umum setiap Jumat pertama pada tiap bulannya. n c63 ed: dewi mardiani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement