Rabu 06 Aug 2014 18:00 WIB

PKL Monas Curi Kesempatan

Red:

GAMBIR -- Pedagang kaki lima (PKL) di sejumlah titik DKI Jakarta menjerit saat ditertibkan petugas gabungan yang dihimpun Pemerintah Provinsi Jakarta.

PKL di Monumen Nasional (Monas) contohnya. Sejak penertiban PKL besar-besaran pada Sabtu (3/8), landmark Ibu Kota itu terlihat bersih dari PKL.

Sejumlah titik di Monas yang biasa menjadi tempat pangkal PKL kosong. Hanya PKL yang menjual minuman, makanan, dan barang-barang yang mudah dipindahkan yang terlihat. Tidak tampak gerobak-gerobak yang menjual makanan berat, seperti soto dan nasi goreng.

Pedagang kerak telor, Rohman (48 tahun), mengatakan, para pedagang dengan gerobak 'tiarap'. "Mulai Ahad malam itu sudah nggak ada lagi. Gara-gara penertiban sama penjagaan itu," kata Rohman kepada Republika, Selasa (5/8).

Namun, jika sore hari tiba, masih banyak PKL yang datang ke Monas, termasuk Rohman. Ia pun mengaku, tidak takut jika terjaring penertiban. "Nanti kalau disuruh geser, ya geser. Kalau ada penertiban kita nggak ke sini dulu. Lagian kita kan nggak suka nyampah. Sampah kita kumpulin," kata dia menjelaskan.

Rohman menilai, penertiban saat libur Lebaran kurang manusiawi. Soalnya, saat libur Lebaran jumlah pengunjung Monas meningkat. "Tapi malah nertibkan. Namanya kita orang kecil yang dipikirin ya perut," kata Rohman.

Berbicara dari Balai Kota, Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan, setelah menertibkan PKL di Taman Monas, Pemprov DKI bakal menertibkan PKL di lapangan IRTI. Basuki berujar, penertiban PKL di lapangan IRTI Monas untuk mengantisipasi berdatangannya para PKL yang terkena razia di dalam Monas.

Sebab, Basuki menerima laporan banyak PKL yang memanfaatkan lapangan IRTI sebagai lokasi penampungan sementara PKL saat ditertibkan. Ahok, sapaan akrabnya, menilai, penertiban PKL di Monas akan mempermudah pemprov menata Monas.

"Nanti mau dikeluarkan saja semua dari IRTI. Kalau sudah rapi, baru dimasukkan lagi," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (5/8).

Rencananya, setelah dikosongkank lapangan IRTI akan diisi PKL yang sudah didata sebelumnya oleh Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUM KMP) DKI. Sesuai konsepnya, PKL di IRTI Monas akan ditata sedemikian rupa yang dinamakan "Lenggang Jakarta".

Sesuai target, konsep terbaru IRTI akan rampung pada Agustus ini. Berdasarkan data Dinas KUM KMP, sudah ada nama 308 PKL terdaftar resmi yang akan menempati IRTI Monas.

"Nanti, akhir Agustus. Kita kosongin aja dulu yang terdata cuma sekitar 300 nama. Ini gak boleh jual atau diturunkan ke cucu, harus anak. Gak boleh nginep, nanti juga ada kartunya," ucap mantan bupati Belitung Timur tersebut.

Kepala Satpol PP DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso mengatakan, penertiban PKL di kawasan IRTI Monas akan diundur dari jadwal awal. Alasannya, karena bersamaan dengan sidang MK soal Perselisihan Hasil Pelaksanaan Pemilihan Umum (PHPU).

Kukuh menuturkan, pengunduran penertiban itu untuk menghindari gesekan antara petugas dengan pendukung calon presiden dan calon wakil presiden. "Kita hindari gesekan saja, jadi diundur," kata Kukuh.

Rencananya, sekitar 1.500 personel gabungan dari Satpol PP, kepolisian, dan TNI bakal diterjunkan dalam penertiban itu. "Bocor atau tidak (informasi penertiban), tetap akan kita lakukan penertiban karena sudah sangat keterlaluan. Pintu dan pagar dijebol," kata Kukuh menegaskan.

Tidak hanya PKL Monas yang dibersihkan. PKL di kolong flyover Klender juga dibasmi Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur. Wali Kota Jaktim HR Krisdianto mengatakan, Pemkot Jaktim bakal menyulap kolong flyover Klender menjadi area publik.

Krisdianto berharap, kolong flyover Klender bisa menjadi taman percontohan yang bisa digunakan bermain oleh anak-anak. "Nantinya, juga dilengkapi taman interaktif bagi anak. Lengkap dengan perosotan dan ayunan, bertahap dilakukan," ujarnya, Senin (4/8).

Sedangkan, PKL yang selama ini berdagang di kolong flyover itu akan diupayakan dipindah ke Pasar Jaya Klender SS yang berada di samping flyover. "Kalau bisa, ditempatkan di dalam pasar dengan berdagang sistem sif atau nanti kita carikan tempat semacam pasar JT atau pasar lokbin," ujar dia. n c82/ c63/ c81 ed: karta raharja ucu

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement