TANGERANG -- Sebanyak empat kecamatan di Kota Tangerang, yakni Kecamatan Cipondoh, Benda, Neglasari, dan Batu Ceper, belum mendapatkan layanan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat. Hingga awal 2016, baru sembilan kecamatan yang telah terlayani pasokan air bersih dari PDAM Tirta Benteng, Kota Tangerang.
Salah satu warga Perumahan Bumi Cipondoh Asri, Kecamatan Cipondoh, Sosiawan (35 tahun), mengatakan, sampai saat ini warga terpaksa menggunakan air tanah untuk keperluan sehari-hari. Air tanah diambil lewat pompa satelit dan jetpump.
"Sebagian warga pakai pompa satelit, sementara sebagian lagi menggunakan jetpump. Sudah sejak 2013 lalu, kami dijanjikan akses air bersih, tetapi belum ada realisasi hingga saat ini," ujar Sosiawan kepada Republika, Selasa (12/1).
Sosiawan menjelaskan, pada 2013 lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang bersama PDAM Tirta Benteng, Kota Tangerang, sepakat memberikan akses aliran air bersih ke wilayahnya. Selain mendaftar, warga juga sudah membayar iuran untuk keperluan pemasangan instalasi air bersih.
Saat itu, pendaftaran dan iuran dikumpulkan kepada ketua RT. Namun, setelah beberapa kali pertemuan dengan pihak PDAM Tirta Benteng, tidak ada tindak lanjut pemenuhan akses air bersih.
Menurut Sosiawan, uang iuran sebesar Rp 3 juta per keluarga telah dikembalikan. Karena tak kunjung ada kabar, warga memilih memasang pompa satelit. "Sebab, pada 2015 lalu kondisi kekeringan parah dan kami mengalami kesulitan air bersih," katanya menjelaskan.
Saat disinggung tentang adanya janji PDAM yang akan membuka akses air bersih ke perumahannya, Irawan menyatakan sudah terlambat. Warga setempat kini telah telanjur nyaman memanfaatkan air tanah.
Salah satu warga yang tinggal di Neglasari, Bambang Budi (45), mengaku tidak terpengaruh dengan rencana perluasan layanan PDAM. Sejak awal, dia dan sejumlah tetangga sudah berlangganan layanan air bersih dari PDAM Tirta Kerta Raharja, Kabupaten Tangerang. "Kami sudah nyaman dengan layanan yang ada. Kalaupun PDAM Tirta Benteng mau memperluas layanan, kami harap prosesnya mudah sehingga warga tak perlu susah-susah membeli berbagai pompa," katanya.
Direktur PDAM Tirta Benteng, Suyanto mengatakan, keempat kecamatan yang belum tersentuh air bersih itu berada di zona satu pelayanan. "Enam bulan ke depan, kami akan segera salurkan air kepada empat wilayah tersebut," kata Suyanto menjelaskan kepada Republika, Selasa.
Selain kepada empat kecamatan, pihak PDAM Tirta Benteng juga belum mampu menyalurkan layanan air bersih secara menyeluruh kepada sembilan kecamatan lain. Indikasinya, lanjut Suyanto, dilihat dari belum semua kelurahan terjangkau pelayanan air bersih dari PDAM Tirta Benteng.
Suyanto mengakui adanya keterbatasan air baku untuk air bersih. Produksi PDAM stabil dan cukup untuk pelanggan yang saat ini sudah ada. "Ada sekitar 27 ribu pelanggan kami. Namun, air baku untuk empat kecamatan baru selesai kami negosiasikan dengan pihak rekanan," jelas Suyanto kepada Republika, Selasa (12/1).
Perusahaan rekanan yang dimaksud adalah PT Moya. Sebelumnya, kerja sama dengan PT Moya gagal mencapai kesepakatan akibat nilai air baku yang dinilai terlalu tinggi dan merugikan PDAM Tirta Benteng.
Dalam negosiasi awal, PT Moya menyatakan, harga air baku Rp 3.750. Karena tak mencapai kesepakatan, tidak ada lagi proses tindak lanjut sejak 2012 lalu. "Baru-baru ini, kami telah menyepakati harga air baku Rp 2.100 per meter kubik. Nantinya, harga jual air bisa Rp 2.700 per meter kubik kepada pelanggan," ungkap Suyanto.
Karena proses kesepakatan yang sempat buntu itu, beberapa pengajuan air bersih terpaksa belum direalisasikan. Suyanto mencontohkan, pengajuan dari warga Bumi Cipondoh Asri pada 2013 yang belum terealisasi hingga kini.
Suyanto menegaskan, pada enam bulan mendatang, pengajuan warga beserta kebutuhan lain akan terpenuhi. Sebab, ada investasi sebesar Rp 1,6 triliun yang telah disepakati oleh PDAM Tirta Kerta Raharja dengan PT Moya. "Enam bulan ke depan, layanan air bersih dipastikan menjangkau empat kecamatan. Ada dana Rp 417 miliar yang disiapkan selama proses memperluas layanan kepada warga Kota Tangerang," jelasnya.
Ke depannya, kata Suyanto, layanan air bersih akan diperluas ke beberapa kecamatan di zona 3, seperti Kecamatan Ciledug, Kecamatan Larangan, dan Kecamatan Pinang.
Karena itu, masyarakat Kota Tangerang hingga saat ini banyak yang masih memanfaatkan jetpump, pompa satelit maupun berlangganan air bersih dari PDAM Tirta Kerta Raharja, Kabupaten Tangerang. "Kami baru melayani sekitar delapan persen dari seluruh warga Kota Tangerang. Ada 27 ribu pelanggan kami saat ini," kata Suyanto.
Sebagai perbandingan, PDAM Tirta Kerta Raharja kini memiliki 90 ribu pelanggan, baik dari wilayah Kabupaten Tangerang maupun Kota Tangerang. Sebagian wilayah Kota Tangerang yang memanfaatkan layanan PDAM Tirta Kerta Raharja adalah Kecamatan Jatiuwung dan Kecamatan Cibodas.
n c36 ed: endro yuwanto