Foto : Republika/ Wihdan
Layanan bus tingkat wisata gratis yang beroperasi mengelilingi museum dan tempat wisata di Ibu Kota sudah bagus. Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengapresiasi fasilitas bus wisata gratis tersebut. Sumarsono bahkan secara langsung berkeliling menjajal bus wisata gratis bernama Jakarta Explorer bersama puluhan guru honorer di Jakarta. "Ini baru pertama kalinya saya naik bus tingkat wisata selama di Jakarta. Rasanya aman, nyaman, dan nikmat. Layanan gratis ini harus diapresiasi," katanya, Kamis (29/12).
Menurut dia, layanan tersebut harus selalu didukung, apalagi biaya pembeliannya tidak menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI. Dia menjelaskan, dengan adanya layanan tersebut, warga maupun wisatawan bisa mendapatkan pengalaman baru melalui transportasi massal yang disediakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. "Kurangnya bus ini, yaitu televisi, supaya ada suara musik dan warga bisa lebih enjoy di dalam bus ini. Namun, saya tetap dukung bus tingkat ini supaya terus memberikan pelayanan yang baik dan ramah," katanya.
Pengadaan bus, dia melanjutkan, merupakan pemberian pihak swasta kepada Pemprov DKI dengan kompensasi pemasangan iklan menempel di badan bus. Adapun total iklan yang dibayarkan pihak swasta mencapai Rp 4,7 miliar. Dia menyatakan, bus wisata gratis juga memiliki keunggulan pada petugasnya yang melayani penumpang dengan ramah. Dia berharap, bus tersebut diberi sentuhan budaya tradisional supaya tidak meninggalkan ciri khas Jakarta.
"Dulu saya naik bus, sudah panas, penuh, dan kecopetan, sekarang benar-benar 100 derajat berbalik ini sudah luar biasa. Juga perlu ditambah ornamen-ornamen Betawi," kata dirjen otonomi daerah Kemendagri tersebut.
Dirut PT Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan, sampai saat ini, jumlah bus wisata gratis yang beroperasi sebanyak 19 unit. Sedangkan, empat unit lainnya yang juga merupakan sumbangan swasta masih dalam tahap pengurusan surat dan dua unit dalam proses serah terima. Dia berjanji untuk memperbanyak bus wisata gratis demi melayani masyarakat yang ingin berkunjung ke museum atau lokasi wisata di Kota Tua.
"Kami targetkan bus tingkat wisata bisa mencapai 40 unit. Ada beberapa kendala yang dihadapi dalam pengadaan bus wisata ini, antara lain terkait kedatangan chasis dan proses pembuatan di karoseri yang memakan waktu," ujar Budi.
Wisata edukasi
Ada sekitar 142 museum di Jakarta, tapi selama ini potensi wisata tersebut belum digarap dengan baik oleh Pemprov DKI. Menurut calon gubernur DKI Anies Baswedan, persoalan lain juga muncul terkait partisipasi warga untuk mengunjungi museum yang terbilang rendah, khususnya bagi warga miskin.
Karena itu, Anies menyampaikan tekadnya untuk menjadikan museum sebagai wisata edukasi. Tentu saja semuanya difasilitasi oleh Pemprov DKI, termasuk sarana transportasi. Sehingga, setiap akhir pekan warga bisa berwisata dengan mudah dan murah.
Dia menjelaskan, penyediaan bus akan menjangkau seluruh kelurahan di Ibu Kota dan menghubungkannya dengan museum. Menurut dia, nantinya warga bisa memanfaatkan bus tersebut secara gratis. "Setiap kelurahan, dijadwalkan untuk memanfaatkan bus tersebut untu membawa warga berkeliling ke setiap museum," katanya di Jakarta, Kamis (29/12).
Anies mengatakan, kunjungan ke museum juga dapat memutar roda ekonomi masyarakat. Sebab, saat ini yang dibutuhkan oleh pengelola museum adalah kunjungan. Dia menilai, wisata edukasi ke museum memang harus ditingkatkan. Dengan begitu, Jakarta akan menjadi kota yang memiliki ekspresi budaya dan menjadi daerah yang bernuansa budaya.
Selain menggalakkan kunjungan museum, pihaknya juga berjanji membangun pusat kebudayaan Betawi yang diberi nama "Benyamin Sueb". Adapun penamaan pusat kebudayaan itu, dia melanjutkan, adalah bentuk penghargaan kepada Benyamin sebagai seniman Betawi. Di dalam pusat kebudayaan itu, akan ditampilkan kebudayaan Betawi berikut dengan sejarahnya. antara/berita jakarta ed: Erik Purnama Putra
Ikuti Whatsapp Channel Republika