Jumat 30 Dec 2016 16:00 WIB

Razia Miras Jelang Malam Tahun Baru Digencarkan

Red:

DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus menekan peredaran minuman keras (miras) di wilayahnya, terutama menjelang perayaan malam Tahun Baru 2017. Satpol PP Depok bersama dengan polisi dan TNI terus melakukan razia di berbagai tempat, seperti kafe, karaoke, warung-warung jamu, dan toko kelontong.

Dari razia gabungan tersebut, petugas berhasil menyita 292 miras. "Tim dibagi dua, di wilayah barat berhasil mendapatkan 85 miras dan 30 plastik intisari, sementara tim wilayah timur mendapatkan 207 miras," ujar Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Depok Dudi Mi'raz di Balai Kota Depok, Kamis, (29/12).

Menurut Dudi, petugas juga mendata pemilik dan pengelola warung, toko, dan tempat hiburan yang menjual miras tersebut. Mereka nantinya akan diajukan ke meja hijau dengan tudingan telah melakukan tindak pidana ringan (tipiring) karena telah melanggar Perda Depok tentang peredaran miras. "Intinya, kami ingin menegakkan perda tentang peredaran miras, ini memang rutin kami lakukan, sejalan dengan visi Kota depok yang unggul, nyaman, dan religius," jelasnya.

Dudi menambahkan, instansinya belum bisa memastikan akan ada lagi atau tidak razia ini hingga akhir tahun. Tapi, ia berharap, momen perayaan malam tahun baru di Depok bisa berjalan dengan kondusif dan jauh dari dampak negatif minuman keras.

Tingkat kerawanan dan kejahatan yang dilakukan warga, lanjut Dudi, seperti tawuran massal dan pergaulan bebas adalah akibat terpengaruh miras. ''Maka, kami berusaha untuk mengantisipasi hal-hal tersebut," katanya menegaskan.

Antisipasi kebakaran

Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok menyiagakan 90 personel untuk berjaga-jaga mengantisipasi kebakaran pada malam tahun baru. "Ini upaya mengantisipasi terjadinya kebakaran pada malam tahun baru yang mungkin diakibatkan petasan dan kembang api," ujar Kepala Dinas Damkar Kota Depok Yayan Arianto di Balai Kota Depok, Kamis.

Menurut Yayan, instansinya akan siagakan full team sebanyak 90 personel yang terdiri atas lima unit pelaksana teknis. Para petugas itu akan berjaga-jaga 24 jam untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginan.

Faktor utama terjadinya kebakaran saat malam tahun baru, kata Yayan, berasal dari petasan terbang. Sebab, jenis petasan ini meluncur sesuai arah angin dan tidak tentu arah. ''Paling bahaya, yaitu petasan terbang karena sudah banyak kasus kebakaran terjadi yang diakibatkan oleh jenis petasan terbang. Untuk itu, kami imbau agar berhati-hati memainkan petasan terbang," jelas dia.

Yayan mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu waspada dan menjaga keamanan serta kenyamanan menjelang dan usai malam pergantian tahun. "Musibah bisa datang kepada siapa saja, kapan, dan dari mana saja,'' kata dia.

Yayan juga meminta warga tidak hanya waspada terhadap petasan. Tapi, juga memperhatikan benda atau alat yang memicu terjadinya kebakaran, seperti jaringan listrik, kompor gas, selang kompor, dan puntung rokok. ''Puntung jangan dibuang sembarangan, jangan main korek api kayu, dan jangan letakkan pembasmi serangga di tempat yang dapat memicu ledakan,'' ujarnya. rep: Rusdy Nurdiansyah ed: Endro Yuwanto

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement