Latar belakang pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kalijodo lantaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI melihat sarana bermain anak-anak di kawasan tersebut sangat minim. Belum lagi, Kalijodo juga merupakan kawasan yang kurang baik bagi anak-anak. Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Djafar Muchlisin mengatakan, setelah lahan relokasi kosong, penghuni yang sudah menempati rumah susun (rusun) mendukung alih fungsi lahan Kalijodo.
Dia menargetkan pembangunan RPTRA dan RTH Kalijodo dapat membersihkan citra kawasan tersebut. "Jadi, kalau selama ini masyarakat melihat tempatnya kayaknya tidak layak. Jadi, kemarin direncanakan dibuat taman, termasuk di dalamnya RTH. Inilah pemerintah daerah menyediakan lahan-lahan yang bisa bermain dan layak bagi anak-anak dan bagi masyarakat pada umumnya," katanya, akhir pekan kemarin.
Fasilitas yang ada, kata dia, masih belum selesai semua. Dia berjanji untuk melengkapi RPTRA dan RTH dengan papan petunjuk, seperti sejarah taman, larangan, imbauan, dan penambahan tong sampah. Pihaknya juga masih menanti masukan kebutuhan dan respons dari masyarakat. "Jadi untuk kita kan pengelolaan artinya keseluruhan, pengelolaan itu nanti ke depan bahwa setelah masa serah terima ke kita ini kan masih ada masa perawatan oleh perusahaan selama tiga bulan. Nah selanjutnya adalah kita yang melakukan perawatan, kita sudah ada anggaran terkait pemeliharaan," katanya.
Dia berpesan, anak-anak bisa memaksimalkan berbagai sarana sebagai ajang bersosialisasi dan belajar sekaligus bermain. Yang menjadi perhatiannya sekarang adalah bagaimana masyarakat ikut merasa memiliki sehingga mau memelihara, merawat, dan menjaga prasarana yang ada. Karena, jika masyarakat hanya ingin bermain tanpa merasa peduli, berbagai fasilitas itu bisa cepat rusak. "Jadi ada timbal balik bahwa dengan cara memelihara dan merawat ini akan menjadi lebih nyaman bagi masyarakat," ujarnya.
Disinggung tentang pembangunan arena skateboard, menurut Djafar, keberadaannya tidak menimbulkan kesenjangan sosial bagi anak-anak yang tidak memiliki peralatan permainan tersebut. Sebab, fasilitas di RTH sangat beragam untuk anak-anak yang ingin bermain. Karena itu, ia ingin nantinya orang tua yang mengajak anaknya untuk memanfaatkan beragam fasilitas, dan tidak perlu memaksakan bermain di arena yang membutuhkan alat sendiri.
"Di sini kan kawasan menengah ke bawah. Jadi gini, ada harga yang disiapkan untuk menggunakan itu (papan skateboard) juga tidak terlalu mahal. Tapi yang jelas mereka di situ bisa bermain melihat, kemudian ada yang tidak butuh biaya, seperti main bola gitu," ujarnya.
Dia mengatakan, bangunan RPTRA dan RTH Kalijodo direncanakan diresmikan pada Februari mendatang. Hal itu lantaran proses administrasi, seperti penyerahan aset masih belum selesai. Pihaknya tidak mau buru-buru meresmikan kalau persoalan teknis pendukung masih belum beres. "Untuk penyerahan itu kan kita harus dinilai dulu asetnya."
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Iman Satria, menyambut positif pembangunan RPTRA dan RTH Kalijodo. Menurut dia, hadirnya RPTRA dan RTH bisa menjadi alternatif bagi warga yang ingin menikmati suasana santai tanpa perlu mengeluarkan biaya besar. "Positif saja, biar warga punya keahlian, pokok daripada RPTRA itu untuk kesejahteraan masyarakat itu tercapai," ujar Iman.
Iman setuju apabila pembangunan RPTRA dan RTH bertujuan untuk memulihkan citra Kalijodo. Kalau memang banyak pengunjung, berarti lokasi Kalijodo sudah menjadi bagus dan masyarakat bisa nyaman. Dengan begitu, anak-anak tidak bermain di jalanan dan memiliki wadah untuk berkumpul dan menyalurkan berbagai hal positif di Kalijodo.
Terkait fasilitas arena skateboard, dia menilai, keberadaannya tidak bakal menimbulkan kesenjangan sosial bagi anak-anak yang tidak memiliki papan skateboard. Jika nantinya hasil evaluasi hanya anak dari kelompok tertentu yang memakai fasilitas itu, pihaknya bakal mengingatkan dinas berwenang untuk mencari solusi.
"Kita ambil positifnya. Skateboard dibilang mainan mahal, enggak juga. Kalau memang banyak masyarakat elite nanti Dinas Olahraga siapin saja, kasih beberapa fasilitas (pinjaman) skateboard," ujarnya. Oleh Noer Qomariah K ed: Erik Purnama Putra