JAKARTA -- Sebanyak 2.500 anak diajak untuk meninggalkan gawai dan bermain permainan tradisional di 70 ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) di Jakarta melalui 'Kampanye Kembali ke Permainan Tradisional'. Kampanye itu diadakan tim Traditional Games Returns (TGR), yang merupakan proyek gabungan mahasiswa London School Public Relations (LSPR) Jakarta, Forum Anak Jabodetabek, dan Fasilitator Forum Anak Jakarta.
Dipusatkan di RPTRA Cibesut, kampanye yang mengusung slogan "Lupakan Gadgetmu, Ayo Main di Luar!" mengajak anak-anak yang hadir untuk bermain congklak, karet, dampu, bentengan dan ular naga. Selain itu, di RPTRA Cibesut juga diadakan senam bersama, parade anak-anak, pementasan silat, pementasan tarian daerah dan pementasan angklung.
Anggota Tim TGR, Citra Demi Karina mengatakan, ide kampanye tersebut berawal dari keprihatinan terhadap anak-anak Indonesia yang hampir tidak mengenal lagi permainan tradisional karena lebih memilih bermain menggunakan gawai dan menonton video di Youtube.
"Kondisi ini dipengaruhi kemajuan teknologi, tetapi berdampak negatif karena menjadikan anak-anak cenderung individualistis karena lebih senang bermain menggunakan gadget sendiri," kata Citra, Senin (9/1). antara, ed: Erik Purnama Putra