Jumat 25 Mar 2011 16:12 WIB

Soal Yusuf Supendi, Nur Mahmudi 'No Comment'

Nur Mahmudi Ismail
Foto: Republika/Fachrul Ratzi
Nur Mahmudi Ismail

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK - Mantan Presiden Partai Keadilan (PK) Nur Mahmudi Ismail enggan memberikan komentar tentang konflik internal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyusul laporan salah seorang pendiri PK Yusuf Supendi terhadap beberapa petinggi PKS. "Kalau masalah itu saya 'no comment'," kata Nur Mahmudi yang juga Wali Kota Depok, usai melakukan inspeksi mendadak ke Carrefour ITC Depok untuk memeriksa bahan makanan dari Jepang yang kemungkinan terkena radiasi reaktor nuklir, di ITC Depok, Jumat (25/3).

Yusuf Supendi pada Kamis (17/3) melaporkan tiga pimpinan PKS, yakni Ketua Majelis Syuro KH Hilmi Aminuddin, Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq, serta Anis Matta ke Badan Kehormatan DPR RI dan KPK terkait sejumlah tuduhan, antara lain melakukan penyelewengan dana pemilu. Namun, Yusuf Supendi keesokan harinya datang lagi ke Badan Kehormatan DPR RI untuk meralat laporannya, dan hanya melaporkan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq, dengan tuduhan melakukan ancaman.

Pada kesempatan itu, Yusuf Supendi menarik laporannya terhadap KH Hilmi Aminuddin dan Anis Matta, karena dinilai buktinya sangat lemah. Nur Mahmudi yang saat ini menjabat sebagai wali kota Depok lebih lanjut mengatakan bahwa dirinya memang menghadiri acara 'Buka Bersama Keluarga Kader PKS' di Gedung Serbaguna Kompleks DPR, Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (24/3) malam, tetapi acara tersebut tidak membahas secara khusus tentang laporan Yusuf Supendi.

"Acara tersebut juga hanya temu kangen saja, tidak membahas laporan Yusuf Supendi," kilahnya. Dikatakannya hadir dalam acara tersebut mantan Presiden PKS Hidayat Nur Wahid dan juga Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq. Sedangkan mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring berhalangan hadir karena harus menghadiri rapat di Istana Negara.

Ia mengatakan acara tersebut juga membahas tentang ketahanan keluarga ibu dan anak, serta berkomunikasi dengan para kader PKS, jadi tidak membahas masalah yang sedang hangat dibicarakan di media massa tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement