REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Kendati tokoh Republik Peter King menyatakan sudah terlalu banyak masjid di Amerika Serikat, dan karenanya perlu dibendung, publik negeri itu ternyata berpendapat sebaliknya. Sebuah jajak pendapat yang dilakukan media CNN menyebutkan, 69 persen warga AS ternyata tak keberatan jika masjid didirikan di lingkungan mereka. Dalam jajak pendapat itu, hanya 28 persen responden yang menolak.
Persetujuan paling besar diungkapkan warga di wilayah selatan. Sebanyak 42 persen menyatakan, tak masalah jika di dekat rumah mereka dibangun masjid baru. Angka ini naik sekitar tiga perempat di antara mereka yang tinggal di kota-kota dan pinggiran kota.
Menurut American Civil Liberties Union, aktivitas anti-masjid di seluruh negeri, mulai dari vandalisme hingga teror fisik telah terjadi di 21 negara selama lima tahun terakhir.
Pandangan positif terhadap Muslim Amerika juga meningkat. Survei menemukan 46 persen dari semua responden memiliki pandangan positif terhadap Muslim Amerika saat ini, dan hanya 26 persen mengatakan mereka memiliki pandangan yang kurang baik.
"Secara keseluruhan, pandangan positif tentang Muslim Amerika telah meningkat sejak tahun 2002, ketika kenangan Tragedi 9/11 masih segar dalam pikiran kebanyakan orang Amerika," kata Direktur Polling CNN, Keating Holland. "Pada tahun 2002, sebagai ulang tahun pertama serangan 9/11 hanya 39 persen dari semua orang Amerika mengatakan mereka memiliki pandangan positif terhadap Muslim."
Masyarakat perdesaan AS cenderung memiliki pandangan positif terhadap Muslim Amerika. Hanya 37 persen mengatakan mereka tidak cukup tahu untuk memiliki pendapat.
The CNN / Opinion Research Corporation dilakukan survey 11-13 Maret, dengan 1.023 orang yang ditanyai melalui telepon. Kesalahan sampling keseluruhan Survei adalah plus atau minus tiga poin persentase.