REPUBLIKA.CO.ID, Jurubicara Presiden Uganda Yoweri Museveni mengatakan bahwa pihaknya menyambut dengan tangan terbuka jika pemimpin Libya Muammar Qaddafi ingin menetap negaranya. Tawaran yang disampaikan Pemerintah Uganda tersebut, merupakan yang pertama terkait invasi militer tentara koalisi ke negara kaya minyak itu.
Sekretaris Presiden bidang Media Massa Tamale Mirundi mengatakan hal itu Rabu (30/3). Ia menegaskan kebijakan negaranya adalah memberikan suaka politik sekaligus tempat pengasingan bagi para pelarian politik.
Mirundi menambahkan bahwa kebijakan negaranya itu karena banyak tokkoh politik yang melarikan diri dari Uganda pada masa pemerintahan diktator tua Uganda Idi Amin. Presiden Uganda Yoweri Museveni, yang telah memenangi pemilu ulang pada Februari kemarin, telah menempatkan dirinya kembali memimpin Uganda selama 25 tahun.