Jumat 01 Apr 2011 17:57 WIB

Terkait Citibank, BI Panggil Bank-Bank yang Terkena Kejahatan Bank

Rep: fitria andayani/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Bank Indonesia (BI) telah memanggil sejumlah bank yang tengah menghadapi kasus kejahatan bank. Selanjutnya, BI akan mengkaji ulang layanan perbankan bagi nasabah kelas atas.

Deputi Gubernur BI, Muliaman A Hadad menyatakan, pemanggilan sudah dilakukan tak lama setelah kasus pembobolan rekening nasabah Citibank dan BNI mencuat. “Kami minta bank-bank yang terkena masalah itu untuk memperketat pengawasan internal bank, sehingga kasus semacam ini tidak lagi terjadi,” tuturnya, Jumat (1/4). BI, lanjutnya, tidak memberikan sanksi apapun kepada bank-bank yang dianggap lalai tersebut.

Menurutnya, pembobolan bank terjadi akibat sistem pengawasan yang lemah. “Sehingga bank perlu memperbaiki sistem. Kalau tidak bank akan terus-terusan terekspos oleh resiko operasional,” katanya. Selain itu, ditambahkannya, bank perlu memberikan edukasi kepada nasabah tentang mekanisme transaksi keuangannya yang seharusnya. “Terkadang mereka tidak mengerti, sehingga mudah saja dibohongi oleh oknum bank,” katanya.

Selain itu, menurut Muliaman, BI akan mengkaji kembali mekanisme layanan perbankan bagi nasabah prioritas. Hal ini mengingat banyak kasus kejahatan bank justru terjadi pada para nasabah kelas atas tersebut. “Sekarang semakin banyak bank-bank yang memberikan pelayanan khusus kepada nasabah-nasabah semacam ini dengan nama beragam,” katanya. Oleh karena itu, diperlukan guideline yang prudensial agar pelayanan khusus bagi nasabah tidak lagi menjadi celah terjadinya kejahatan bank.

Menurutnya, bank seharusnya tidak hanya memberikan layanan yang istimewa. “Yang paling penting adalah bank menjalankan prinsip kehati-hatian yang ada dalam memberikan layanan tersebut,” katanya. Apalagi, untuk nasabah prioritas, bank tidak hanya menawarkan produk bank yang konvensional, namun juga produk sampingan seperti reksa dana atau fasilitas manajemen investasi lainnya. “Maka risikonya akan lebih besar. Sehingga pemantauan harus diperketat,” katanya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement